Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Lemah Abang – Saluran irigasi dari LokasiY di Desa Karya Mukti, Kecamatan Lemah Abang (POB 1 Peundeuy), yang mengairi sekitar 2.000 hektare lahan sawah di empat desa, kini dalam kondisi memprihatinkan. Jebolnya beberapa titik saluran sekunder sepanjang aliran menyebabkan pasokan air ke sawah berkurang drastis.
Berdasarkan data lapangan, saluran sekunder yang terdampak mencakup lebih dari 7 kilometer panjang aliran, dengan titik-titik rawan jebol tersebar di minimal 12 lokasi. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh rembesan air dari konstruksi yang sudah retak serta pergeseran tanah di sekitar struktur saluran, terutama yang berdekatan dengan badan jalan.
Akibat kondisi ini, petani di wilayah Pulosari, Ciwulan, dan Lemah Abang mengeluhkan kekeringan lahan serta potensi gagal panen akibat kekurangan air irigasi. Volume air yang seharusnya mengalir 1.200 liter/detik ke hilir kini hanya tersisa kurang dari 600 liter/detik, menyebabkan distribusi air tidak merata dan sebagian sawah tidak mendapat suplai sama sekali.
Masyarakat setempat bersama para petani meminta perhatian serius dari Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas Bina Marga, dan terutama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Mereka mendesak agar dilakukan penanggulangan segera, minimal dengan perbaikan dan penguatan di bagian dam, guna mencegah rembesan dan jebol lebih lanjut.
Lurah Pulosari, Haji Kana Sanusi, menegaskan bahwa kerusakan saluran irigasi ini berdampak langsung pada ketahanan pangan warga. “Kami sangat berharap ada tindakan cepat dari pemerintah. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal hajat hidup petani. Tanpa air, sawah kami mati,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah tidak tinggal diam, mengingat irigasi ini menyangkut keberlangsungan pertanian dan penghidupan ribuan petani di wilayah tersebut.(Lukmanul Hakim)

