KAJEN, JAWA TENGAH | Deraphukum.click | Wakil Bupati (Wabup) Pekalongan, Sukirman, mewakili Bupati Pekalongan menghadiri kegiatan penanaman pohon aren yang diselenggarakan oleh organisasi masyarakat Grib Jaya dan LSM Sodo Lanang Nuswantoro, bekerja sama dengan Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan Perhutani Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Selasa (28/10/2025) siang.
Dalam kegiatan bertema “Cegah Petaka, Rawat Pusaka, Jadikan Aren Pilar Konservasi dan Ekonomi Pekalongan” tersebut, sebanyak 100 ribu bibit pohon aren ditanam sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekaligus upaya pencegahan bencana alam.

Wabup Sukirman menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat. “Alhamdulillah, kita baru saja melakukan penanaman 100 ribu pohon aren. Ini merupakan inisiatif masyarakat yang dikoordinir oleh Grib Jaya dan Setulur Sodo Lanang, serta didukung penuh oleh Perhutani, TNI, Polri, dan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, penanaman pohon aren memiliki nilai strategis, baik dari sisi mitigasi bencana maupun peningkatan ekonomi masyarakat. “Ini langkah nyata dalam mencegah bencana seperti longsor dan banjir, sambil tetap melestarikan hutan dan tradisi kita. Apalagi pohon aren memiliki nilai ekonomi tinggi dan manfaat langsung bagi warga,” terang Sukirman.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan berkomitmen untuk mendorong agar kegiatan ini dapat menjadi bagian dari kebijakan pembangunan daerah. “Ke depan, Bupati Pekalongan akan menjadikan gerakan ini sebagai kebijakan pembangunan, termasuk membuka akses anggaran untuk kegiatan pelestarian lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Pendiri Sodo Lanang, Dul Aziz, menjelaskan bahwa gerakan penanaman aren merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam membangun kesadaran lingkungan. “Jauh sebelum tanggal 28 ini kami sudah merencanakan gerakan 100 ribu pohon aren sebagai ikhtiar menjaga perubahan iklim global dan kelestarian lingkungan,” tuturnya.

Rencananya, kegiatan penanaman akan berlanjut hingga mencapai target, dengan puncak penanaman direncanakan berlangsung di Kecamatan Petungkriyono.
Perwakilan Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur, Ari Kurniawan, mengatakan pihaknya mendukung penuh gerakan ini. Menurutnya, aren merupakan tanaman konservasi air yang sangat cocok ditanam di kawasan perlindungan setempat (KPS). “Aren merupakan sahabat air karena mampu menjaga ekosistem di sekitar sungai dan mata air dalam radius 20 hingga 100 meter,” jelasnya.
Ari juga mengapresiasi komunitas Sodo Lanang yang turut melestarikan budaya lokal. Ia menjelaskan bahwa Perhutani dapat menetapkan kawasan makam tokoh tertentu sebagai Lapangan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI) untuk kegiatan budaya, sepanjang diajukan oleh pemerintah desa. “Jika ditetapkan sebagai LDTI, lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budaya dan tidak akan ditebang,” pungkasnya.
(Ari)

