Batam, | Deraphukum.click | Perkumpulan Muballigh Kota Batam (PMB) menggelar silaturrahim dan pertemuan rutin bulanan sebagai bagian dari upaya memperkuat konsolidasi dakwah dan mempererat hubungan antarpendakwah di Kota Batam.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Kementerian Agama Kota Batam ini menjadi ruang strategis untuk menyamakan visi, memperkuat koordinasi, dan merespons tantangan dakwah yang terus berkembang di tengah masyarakat.
Forum tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus PMB Kota Batam, unsur dewan pendiri dan dewan pakar, serta pengurus PMB tingkat kecamatan. Kehadiran para muballigh dari berbagai wilayah menghadirkan dinamika diskusi yang kaya, mencerminkan keberagaman pengalaman dakwah yang selama ini dijalani di tengah masyarakat perkotaan yang heterogen.
Dalam pertemuan ini, para pengurus membahas sejumlah agenda penting yang berkaitan dengan penguatan kelembagaan dan efektivitas program dakwah.

Optimalisasi peran sekretariat menjadi salah satu fokus utama agar tata kelola organisasi berjalan lebih tertib dan terkoordinasi. Selain itu, pembagian dan penataan jadwal khatib juga menjadi perhatian bersama sebagai upaya menjamin kesinambungan pelayanan dakwah di masjid dan mushala di seluruh Kota Batam.
Diskusi berlangsung secara terbuka dan komunikatif. Setiap peserta diberi ruang untuk menyampaikan pandangan, masukan, serta pengalaman lapangan yang relevan dengan kondisi dakwah saat ini. Forum ini menjadi ajang saling bertukar gagasan sekaligus memperkuat komitmen bersama untuk menjaga PMB sebagai wadah dakwah yang mengedepankan nilai moderasi, kesejukan, dan persatuan umat.
Melalui sambutan tertulis Ketua Umum PMB Kota Batam yang dibacakan dalam forum tersebut ditegaskan bahwa silaturrahim memiliki peran sentral dalam menjaga kekuatan dakwah. Tanpa komunikasi yang baik dan kebersamaan yang terpelihara, dakwah berisiko kehilangan arah dan daya jangkaunya di tengah masyarakat.
Walaupun tidak seluruh pengurus dapat hadir secara langsung karena alasan tugas negara maupun kondisi kesehatan, semangat kebersamaan tetap terjaga. Penyampaian izin secara santun dan bertanggung jawab mencerminkan etika organisasi yang kuat dan rasa saling menghormati antaranggota.
Pertemuan bulanan ini juga menjadi ruang refleksi bagi para muballigh mengenai pentingnya keseimbangan antara aktivitas dakwah, pengabdian sosial, dan kehidupan keluarga.
Kesadaran akan hal ini dipandang penting agar dakwah yang disampaikan tidak hanya kuat secara materi, tetapi juga tercermin dalam keteladanan pribadi para pendakwah.
Melalui silaturrahim dan konsolidasi rutin ini, PMB Kota Batam berharap dapat terus memperkuat soliditas internal dan meningkatkan kualitas dakwah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan koordinasi yang terjaga dan visi yang sejalan, PMB optimistis dakwah akan terus menjadi perekat sosial dan sumber pencerahan bagi masyarakat Kota Batam.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memohon agar setiap ikhtiar dakwah yang dilakukan senantiasa mendapat ridha Allah SWT serta membawa keberkahan bagi para muballigh dan umat secara keseluruhan.(Nursalim Turatea).

