Tanjungpinang, Kepulauan Riau | Deraphukum.click | Kesadaran akan pentingnya keluarga sebagai fondasi peradaban bangsa kembali ditegaskan dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (22/6/2025) di Gedung Asrama Haji Tanjungpinang.
Mengusung tema nasional “Penguatan Fungsi, Peranserta dan Kemitraan BP4 dengan Pemerintah dan Lembaga Terkait dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Keluarga Menuju Indonesia Emas”, Muswil ini menjadi ajang konsolidasi strategis dalam membangun ketahanan keluarga.
Acara dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kepri yang mewakili Gubernur, Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Kepri Drs. H. Ahmad Husen, M.Si., serta Wakil Ketua I BP4 RI Prof. Dr. Hj. Zohratun Nihayah, M.Si., yang mewakili Ketua Umum BP4 RI.
Ketua BP4 Kepri Drs. H. Fauzi Mahbub, M.M. dalam sambutannya menekankan pentingnya revitalisasi peran BP4 di tengah dinamika sosial. Evaluasi program sebelumnya menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan pranikah, mediasi rumah tangga, dan edukasi keluarga yang adaptif di era digital.
> “BP4 tidak boleh hanya menjadi lembaga simbolik, tetapi harus hadir nyata sebagai pelindung moral dan pemandu arah keluarga Indonesia. Tantangan saat ini bukan hanya soal perceraian, tetapi juga krisis nilai dan budaya dalam keluarga,” tegas Fauzi.
Ketua Panitia Muswil H. Budi Darmawan, S.Ag., M.Sy. menambahkan, Muswil ke-3 difokuskan menghasilkan rekomendasi kebijakan dan program yang relevan, implementatif, dan berbasis kemitraan multisektor.
> “Ketahanan keluarga lahir dari kolaborasi negara, agama, dan masyarakat. Muswil ini diharapkan menjadi tonggak lahirnya kebijakan prokeluarga dan pronilai,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Zohratun Nihayah, M.Si. dalam arahannya menegaskan, ketahanan keluarga adalah bagian dari upaya besar menyongsong Indonesia Emas 2045.
> “Jangan remehkan kekuatan keluarga. Di sanalah nilai luhur bangsa berakar dan peradaban kuat bertumbuh,” katanya.
Muswil ini didukung berbagai pihak, seperti Kemenag, Pengadilan Agama, BAZNAS, dan mitra pemerintah daerah, yang aktif dalam pembinaan keluarga melalui pendekatan agama, hukum, dan sosial ekonomi.
Forum ini menghasilkan rumusan strategis, di antaranya: penguatan pelatihan calon pengantin, pendampingan rumah tangga pascanikah, digitalisasi layanan konseling keluarga, serta sinergi program dengan lembaga pendidikan dan keagamaan.
Dengan berakhirnya Muswil ke-3, BP4 Kepri menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan keluarga harmonis, berkarakter, dan tangguh menghadapi perubahan zaman, sebagai bagian dari langkah menuju Indonesia Emas 2045.(Nursalim Turatea)