PEKALONGAN, Jawa Tengah | DerapHukum.click | Polres Pekalongan, Polda Jateng, Warga Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, digemparkan oleh penemuan seorang pria paruh baya yang ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi area persawahan, Minggu (30/11/2025) siang. Korban diketahui memiliki riwayat penyakit dalam.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di aliran sungai kecil persawahan yang berada di wilayah Dukuh Kesesi, Desa Kesesi. Korban bernama Drajat (56), warga Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi.

Ditemukan Terlentang di Irigasi
Menurut keterangan yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh Slamet Riyadi (56) saat bekerja di sawah bersama rekannya. Slamet melihat korban sudah terbujur dalam posisi terlentang di saluran irigasi.
Slamet kemudian meminta rekannya menghubungi pihak keluarga korban, yakni Casumi (65) dan Warhan (43), yang turut menjadi saksi dalam peristiwa ini. Tak lama kemudian, Slamet melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kesesi Polres Pekalongan.

Tidak Ada Tanda Kekerasan
Petugas Polsek Kesesi segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan, polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Berdasarkan olah TKP dan keterangan keluarga, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah. Korban ditemukan dalam posisi terlentang di irigasi sungai kecil area persawahan,” ujar Kasubsi Penjas Sihumas Ipda Warsito, S.H., Minggu (30/11/2025).

Warsito menambahkan, pihak keluarga membenarkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit dalam.
“Keluarga menyampaikan bahwa almarhum memiliki riwayat darah tinggi disertai vertigo. Korban juga sering mengeluh sakit kepala dan sebelumnya sempat berobat ke Bidan Desa Srinahan,” jelasnya.
Keluarga Menolak Autopsi
Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi.
“Atas permintaan keluarga, jenazah langsung dibawa ke rumah duka. Keluarga menerima ini sebagai musibah, tidak menuntut secara hukum, dan menolak dilakukannya otopsi,” tutup Warsito.
(ARI)

