Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Kondisi Jalan Raya Jatisari kembali menjadi sorotan warga. Hampir dua bulan terakhir, jalan utama yang menghubungkan sejumlah wilayah di Kecamatan Jatisari ini dibiarkan rusak parah tanpa adanya perbaikan dari pihak berwenang. Masyarakat pun mulai mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.
Pantauan di lapangan menunjukkan kerusakan serius sepanjang ruas jalan dari Jembatan Jatisari hingga Kantor Balai Desa Jatisari. Jalan berlubang, bergelombang, bahkan sebagian besar tidak lagi menyerupai jalan yang layak dilalui. Kerusakan itu membentang sepanjang kurang lebih satu kilometer dan sangat membahayakan pengguna jalan.
Kerusakan makin berisiko pada malam hari karena tidak adanya penerangan jalan. Dalam kondisi gelap, pengendara harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok ke lubang-lubang besar yang sulit terlihat.
Sejumlah warga mengaku sering melihat dan mengalami kecelakaan ringan di lokasi tersebut, terutama pengendara sepeda motor.
“Saya hampir jatuh dua kali karena lubang dalam yang tidak terlihat saat malam. Padahal ini jalan utama yang dipakai warga setiap hari,” ujar Ahmad (35), warga Desa Jatisari.
Keluhan serupa disampaikan Siti Nurhalimah (42), seorang ibu rumah tangga yang setiap hari melintasi jalan tersebut saat mengantar anaknya ke sekolah.
“Lewat sini setiap hari rasanya waswas. Bukan cuma motor, mobil juga sering oleng karena jalan yang tidak rata. Kami hanya ingin pemerintah peduli dan segera memperbaiki,” ujarnya.
Warga Jatisari berharap pemerintah daerah maupun pusat segera turun tangan menangani persoalan ini sebelum menelan korban jiwa. Jalan rusak bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan masyarakat.
Sudah saatnya pertanyaan ini dijawab: Jalan Raya Jatisari, tanggung jawab siapa? (Lukmanul Hakim)