Karawang,Jawa Barat | DerapHukum.click | 26 Juni 2025 Toang JARONG—sebuah jalanan panjang yang menghubungkan dua Desa Bayur Kidul dan Desa Jarong di Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang—kini kembali menjadi sorotan warga. Jalan ini bukan hanya jalur lintasan antar-desa, tetapi juga dikenal sebagai jalanan yang penuh cerita, tragedi, dan misteri yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Jalur ini oleh warga sekitar sering dijuluki sebagai “Toang Penuh Cerita”, sebab dari masa ke masa selalu ada saja peristiwa tragis yang menghiasi sejarah jalan tersebut. Mulai dari temuan mayat korban pembunuhan, aksi ugal-ugalan remaja, hingga berbagai bentuk kejahatan jalanan seperti kecelakaan fatal, pembegalan, hipnotis, dan tindak kriminal lainnya.
Salah seorang warga inisial (R) , menceritakan bahwa sudah beberapa kali terjadi peristiwa pembegalan di malam hari. “Biasanya korban itu pengendara motor sendirian. Mereka dihadang, lalu barang-barang dirampas. Kadang juga ada yang dihipnotis, tiba-tiba sadar sudah jauh dari motor atau barang-barangnya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, kecelakaan lalu lintas juga sering kali menghiasi jalur ini, terutama karena pencahayaan yang minim karna di toang tersebut di tengah toang nya itu sendiri sangatlah gelap dan kondisi jalan yang cukup sepi dan menyeramkan. “Kalau malam hari, gelap gulita. Banyak yang jatuh karena ngantuk, ada juga yang tabrakan karena saling tidak lihat dari arah berlawanan,” ujar pengguna jalan lainnya yang setiap hari melintasi jalur tersebut untuk bekerja.
Oleh karena itu, warga berharap kepada pihak kepolisian serta pemerintahan Kecamatan Cilamaya Kulon agar dapat mengambil langkah nyata. Mulai dari pemasangan CCTV, hingga intensifikasi patroli rutin khususnya pada malam hari.
Himbauan untuk Pengendara:
Bagi seluruh masyarakat, terutama para pengendara sepeda motor yang kerap melintas di Toang JARONG—baik pagi, sore, maupun malam hari—diharapkan lebih waspada dan tidak melintas sendirian, terutama saat situasi sudah sepi. Selalu pastikan kendaraan dalam kondisi baik, hindari berhenti sembarangan, dan jika memungkinkan, berjalanlah secara berkelompok untuk meminimalkan risiko tindak kejahatan.
Toang JARONG, dengan segala kisah pilunya, seharusnya bisa menjadi jalur aman dan nyaman, bukan sekedar menjadi legenda tragis di tengah masyarakat Karawang. Perlu ada kepedulian bersama untuk mengubah jalan penuh cerita ini menjadi simbol perubahan menuju keamanan dan ketenangan warga.(Red)