JAKARTA, 14 FEBRUARI 2025, | Deraphukum.click | Hj. Safinah, S.Pd adalah sosok wanita luar biasa yang mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan. Beliau adalah seorang guru di SDN Cempaka Baru 10, Bendungan Jago, Jakarta Pusat. Sebagai seorang pendidik, beliau dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah dan tidak pernah lelah dalam mendidik murid-muridnya. Dedikasi dan kasih sayangnya terhadap dunia pendidikan membuat banyak orang, terutama anak-anak didiknya, merasa sangat kehilangan saat beliau berpulang.
Perjalanan Karier dan Pengabdian
Hj. Safinah, S.Pd mengabdikan hidupnya sebagai seorang guru hingga mencapai masa pensiun pada tahun 2013. Selama bertahun-tahun mengajar, beliau selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai seorang ibu yang penuh perhatian. Banyak generasi yang telah beliau didik dan berhasil meraih kesuksesan berkat bimbingan dan dedikasinya.
Perjuangan Melawan Penyakit
Tahun 2015 menjadi tahun yang berat bagi Hj. Safinah. Saat itu, beliau didiagnosis menderita kanker usus stadium 4. Meskipun menghadapi penyakit yang berat, beliau tetap berjuang dengan penuh ketegaran. Sebagai anak, saya dan saudara-saudara saya telah berusaha sekuat tenaga untuk mencari pengobatan terbaik bagi ibu, dari medis hingga pengobatan tradisional. Kami berharap ada keajaiban agar ibu bisa kembali sehat dan berkumpul bersama kami.
Namun, takdir berkata lain. Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), kondisi ibu semakin melemah. Seharusnya, beliau menjalani operasi pada hari Senin, tetapi hanya tiga hari setelah dirawat, beliau sudah tidak kuat lagi menahan sakitnya. Pada tanggal 14 Februari 2016, beliau menghembuskan napas terakhirnya.
Kenangan yang Tak Pernah Pudar
Hingga saat ini, rasa rindu terhadap ibu masih sangat kuat. Saya masih sering teringat suara lembutnya, pelukan hangatnya, dan kasih sayangnya yang begitu besar. Sosok ibu tidak hanya menjadi panutan bagi kami sebagai anak-anaknya, tetapi juga bagi murid-murid yang pernah diajarnya.
Kepergian ibu meninggalkan duka yang mendalam, tetapi saya yakin bahwa beliau kini telah beristirahat dengan tenang. Semoga Allah SWT menempatkan ibu di tempat terbaik di sisi-Nya dan menerima segala amal ibadahnya.
Terima kasih, Ibu. Aku selalu merindukanmu.
(Samudra)

