Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Senyum haru tergambar di wajah Ridah (75), warga Dusun Jeruksari, RT 004/RW 001, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Setelah lebih dari setengah abad hidup di rumah semi permanen yang nyaris roboh, perempuan lanjut usia itu akhirnya bisa melihat rumah barunya berdiri kokoh—bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Selama puluhan tahun, Ridah hidup dalam kondisi memprihatinkan. Rumahnya hanya berukuran beberapa meter persegi dengan tinggi plafon tak lebih dari satu meter. Saat hujan turun, air kerap masuk ke dalam rumah. Ia juga tidak memiliki fasilitas sanitasi dasar seperti WC, sehingga harus memanfaatkan saluran air terbuka atau sungai di dekat rumahnya untuk buang air.
“Dari dulu saya tinggal di rumah ini, kecil dan sering bocor. Tapi ya mau bagaimana lagi,” ucap Ridah lirih saat ditemui di sela-sela pembangunan rumah barunya, Sabtu (4/10/2025).
Namun kini, harapan itu mulai tumbuh. Sebuah rumah baru tengah berdiri di lahan miliknya. Bangunan sederhana dengan dinding kokoh dan atap rapat itu menjadi simbol dari perhatian pemerintah terhadap warganya yang membutuhkan.
“Alhamdulillah, rumahku sudah mulai kelihatan. Alhamdulillah, tidak lama lagi saya bisa menempati rumah baru,” tutur Ridah sambil tersenyum bahagia.
Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli pada keadaannya. “Terima kasih untuk Pemerintah Kabupaten Pekalongan, teman-teman media, dan para tetangga yang sudah membantu. Semoga Allah membalas kebaikan kalian,” ujarnya pelan.
Sebelumnya Tangis haru menyelimuti wajah Ridah (75), seorang nenek renta asal Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Setelah bertahun-tahun tinggal di rumah reyot yang hampir roboh, akhirnya harapan untuk memiliki hunian layak datang juga.
Kondisi rumah sederhana yang ditempati Ibu Ridah sempat viral di media sosial. Banyak warganet tersentuh melihat bagaimana ia bertahan hidup di bangunan yang dindingnya rapuh, atapnya bocor, dan lantainya yang nyaris amblas. Doa dan dukungan dari masyarakat pun mengalir deras, hingga mengetuk hati pemerintah daerah.Kamis (18/09/25). (ARI)