Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Di tengah kehidupan yang serba sederhana, Nurjanah (61), warga Jeruksari RT 002 RW 001, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, hanya bisa menahan haru setiap kali menatap rumah tuanya yang semakin memprihatinkan.
Ia hidup bersama dua anaknya yang belum menikah seorang laki-laki dan seorang perempuan. Rumah kecil yang mereka tempati berdinding papan dan beratap rendah, bahkan hampir menyentuh kepala.
Dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca, Nurjanah bercerita tentang harapannya yang belum juga terwujud.Sabtu (04/10/25).
“Saya tinggal di sini sudah lama, dari anak-anak masih kecil sampai sekarang sudah besar, tapi belum pernah dapat bantuan apa pun. Sedih rasanya, saya sering menangis kalau ingat keadaan ini. Saya hanya berharap pemerintah mau turun melihat kondisi rumah kami, atap rumah ini sudah hampir menyentuh kepala saya,” ujar Nurjanah penuh harap.
Meski usianya tak lagi muda, Nurjanah tetap berusaha tegar. Ia hanya ingin rumahnya bisa sedikit ditinggikan, agar ia dan kedua anaknya bisa tinggal dengan lebih layak dan aman.
“Saya cuma ingin rumah ini diperbaiki, biar tidak bocor dan lebih tinggi sedikit. Selama ini kami hanya bisa pasrah, semoga ada perhatian dari pemerintah,” katanya dengan nada pelan.
Di tengah kesederhanaan dan keprihatinan itu, Nurjanah tetap menggantungkan harapannya kepada pemerintah agar suatu hari bisa merasakan tempat tinggal yang lebih manusiawi rumah yang bisa melindunginya dari hujan, panas, dan rasa cemas yang selama ini menemani hari-harinya.(ARI)