- Advertisement -spot_img
HomeBeritaBerbahaya nya Jajanan tidak Sehat, Beresiko Mengakibatkan Anak-anak Sakit Serius Hingga Sampai...

Berbahaya nya Jajanan tidak Sehat, Beresiko Mengakibatkan Anak-anak Sakit Serius Hingga Sampai Cuci Darah

- Advertisement -spot_img

KARAWANG-JAWA BARAT | Deraphukum.click |
Meningkatnya konsumsi jajanan tidak sehat di kalangan anak-anak sekolah menjadi perhatian serius bagi masyarakat, Berbagai laporan menunjukkan bahwa anak-anak sering mengalami gangguan kesehatan akibat makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti : pemanis buatan, pewarna sintetis, serta tingkat kepedasan yang berlebihan.

Di era sebelum teknologi berkembang pesat, jajanan sekolah masih didominasi oleh makanan sederhana dan dialami seperti cilok : bakso kuah, combro, bala-bala, nasi uduk, dan gorengan.

Minuman yang dikonsumsi pun lebih sehat, seperti air putih atau teh hangat tanpa tambahan bahan kimia, Namun, kini kondisi berubah drastis.

Anak-anak lebih memilih makanan cepat saji yang mengandung bahan tambahan kimia berbahaya, seperti mi instan pedas, seblak super pedas, serta minuman kemasan dengan kadar gula dan pewarna tinggi.

Seorang siswa SD, Indri (12) dan Hendra (11), ketika diwawancarai saat jam istirahat, mengakui bahwaBerbahaya nya Jajanan tidak Sehat, Beresiko Mengakibatkan Anak-anak Sakit Serius Hingga Sampai Cuci Darah mereka lebih menyukai mie instan pedas dan minuman dingin manis dibandingkan makanan tradisional yang lebih sehat.

Pengamatan di sekolah menunjukkan bahwa kebanyakan siswa mengonsumsi jajanan yang kurang bergizi dan tinggi bahan aditif, sementara air putih jarang menjadi pilihan utama mereka.

Dampak Kesehatan yang Mengkhawatirkan

Rodiah “(38), seorang ibu yang sedang menemani anaknya di ruang ICU, menceritakan pengalaman pilunya, Ia melihat banyak anak-anak yang harus dirawat intensif akibat konsumsi makanan tidak sehat.

Beberapa kasus yang ditemuinya melibatkan kerusakan usus akibat konsumsi makanan pedas berlebihan, bahkan ada yang mengalami gagal ginjal hingga harus menjalani cuci darah.

“Saya menyaksikan sendiri anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar harus menjalani operasi usus atau cuci darah karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Mirisnya, banyak dari mereka yang akhirnya tidak dapat bertahan,” tuturnya sedih.

Peran Orang Tua, Guru, dan Pemerintah

Kondisi ini menjadi peringatan bagi semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan pemerintah, untuk lebih selektif dalam mengawasi makanan yang dikonsumsi anak-anak. Orang tua diharapkan lebih aktif dalam menyediakan bekal makanan sehat untuk anak-anak, sementara sekolah harus memastikan bahwa kantin menyediakan pilihan makanan yang bergizi.

Selain itu, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan lebih ketat dalam mengawasi peredaran makanan dan minuman di pasaran.

Perizinan produksi makanan harus diberikan dengan standar yang lebih ketat guna melindungi kesehatan generasi muda Indonesia.

Jika semua pihak bersinergi, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat dan kuat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

(Dadan Suhardi)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here