KAJEN, PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, secara simbolis meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk Anak Sekolah di SMA Negeri 1 Kesesi, Selasa (5/8/2025).
Program ini merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden Prabowo Subianto terkait pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Tujuannya adalah untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas, dengan sasaran anak usia 7 hingga 17 tahun di seluruh Kabupaten Pekalongan.
Dalam sambutannya, Bupati Fadia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Forkopimda, hingga jajaran Pemerintah Kabupaten Pekalongan.
“Ini adalah program luar biasa dari Bapak Presiden yang memungkinkan seluruh anak Indonesia menjalani pemeriksaan kesehatan gratis sekali dalam setahun. Harapan saya, dan tentunya juga harapan Presiden, melalui program ini kita bisa mendeteksi sejak dini masalah kesehatan anak-anak kita, khususnya di Kabupaten Pekalongan,” ujar Fadia.
Ia juga mengimbau para siswa, khususnya di SMA Negeri 1 Kesesi, untuk memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Tak hanya untuk pelajar di sekolah umum, Fadia berharap program ini juga menjangkau para santri di pondok pesantren.
“Jangan takut untuk diperiksa. Kalau hasilnya bagus, kita bersyukur. Tapi kalau ada masalah, kita bisa segera menanganinya sejak dini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro, menjelaskan bahwa CKG akan dilakukan dalam bentuk skrining kesehatan di sekolah-sekolah dan masyarakat untuk mendeteksi faktor risiko penyakit sejak dini.
“Program ini menargetkan 846.355 orang. Saat ini, sudah ada 130.586 orang yang telah diperiksa. Selanjutnya, pemeriksaan akan dilakukan terhadap 193.073 anak di 948 sekolah dan pondok pesantren di seluruh Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya.
Pemeriksaan meliputi 15 indikator, mulai dari status gizi, aktivitas fisik, kesehatan mata dan telinga, hingga deteksi anemia. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, Dinas Kesehatan menurunkan tim medis lengkap, mulai dari dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga laboratorium, hingga petugas administrasi.
“Seluruh bahan medis habis pakai disediakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pemeriksaan ini akan rutin dilakukan setiap tahun, bertepatan dengan awal tahun ajaran baru,” pungkas Setiawan. (AR)