PEMALANG, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Ribuan warga memadati halaman acara di Desa Kesesi Rejo, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Minggu (20/7/2025), dalam rangka peringatan Haul ke-11 Mbah Ki Ageng Cempaluk. Acara yang berlangsung sejak pagi hingga malam ini diwarnai dengan berbagai rangkaian kegiatan adat, sosial, dan religi yang diselenggarakan secara meriah namun tetap khidmat.
Kegiatan diawali dengan persiapan uba rampe dan prosesi ruwat alam pada siang hari, dilanjutkan dengan arak-arakan budaya yang melibatkan masyarakat setempat. Setelah arak-arakan, dilakukan pelarungan sesaji alam oleh para kasepuhan bersama unsur pemerintahan sebagai simbol penghormatan terhadap alam dan leluhur.
Puncak acara haul berlangsung pada malam hari, ditandai dengan pengajian umum yang dihadiri Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, S.E., M.M., Ketua DPRD, tokoh masyarakat, serta ribuan jamaah dari berbagai daerah. Suasana semakin khidmat saat pembacaan Sholawat Burdah dipimpin oleh Ustaz Sahrul Amin.
Dalam sambutannya, Bupati Anom Widiyantoro menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sabda Manunggal.
> “Peringatan haul ini bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi momentum untuk mempererat nilai spiritual dan sosial di tengah masyarakat. Kita patut meneladani perjuangan Mbah Ki Ageng Cempaluk sebagai tokoh penyebar ajaran Islam dan budaya lokal,” ujarnya.
Selain pengajian, panitia juga memberikan santunan kepada puluhan anak yatim sebagai bentuk kepedulian sosial. Acara ditutup dengan pentas wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Mangun Yuwono, S.Sn., yang membawakan lakon Pari Kesit—sebuah pertunjukan penuh pesan moral dan spiritual.
Ketua panitia, Rismanto, S.Pd., mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak.
> “Kami berharap kegiatan ini dapat terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat nilai-nilai budaya, spiritual, dan kebersamaan antarwarga,” tuturnya.
Haul Mbah Ki Ageng Cempaluk ke-11 ini menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan tokoh agama mampu menjaga serta menghidupkan tradisi leluhur dalam bingkai kebangsaan dan keagamaan.
(ARI)