Hay Guys…!!! Yuk Kita Peringati Hari Pendidikan Nasional Dengan Mengenal Biografi, Perjuangan Dan Karya Karya Dari Pahlawan Pendidikan : Ki Hajar Dewantara

Lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hajar Dewantara terlahir dari keluarga kraton Yogyakarta sebagai golongan ningrat.

Selain menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, ia juga seorang:

Kolumnis

Politisi

Pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa.

Taman Siswa suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi.

Tujuannya, untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priayi maupun orang-orang Belanda.

Mari Kita Menyambut Hari Pahlawan Nasional, Yuk simak biodata dan biografi singkat Ki Hajar Dewantara di sini…!!!

Hari Pendidikan Nasional jatuh pada 2 Mei 2024 dan salah satu cara merayakannya bisa dengan melakukan upacara bendera.

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh pemikir yang visioner dan gigih dalam memperjuangkan pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

Berikut biodata Ki Hajar Dewantara.

Nama Lengkap: Ki Hajar Dewantara

Nama Asli: Raden Mas Soewardi Soerjaningrat

Tanggal dan Tempat Lahir: 2 Mei 1889, Kadipaten Paku Alaman, Yogyakarta

Meninggal: 26 April 1959, Yogyakarta

Anak: Bambang Sokawati Dewantara, Syailendra Wijaya, Ratih Tarbiyah, Asti Wandansari, Subroto Aria Mataram, Sudiro Alimurtolo

Pasangan: Nyi Sutartinah

Tempat pemakaman: Taman Wijaya Brata, Yogyakarta

Jabatan sebelumnya: Menteri Pengajaran Republik Indonesia (1945–1945)

Berikut ini biografi singkat Ki Hajar Dewantara, mulai dari pendidikannya hingga perjuangannya untuk bangsa Indonesia.

1. Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, atau Soewardi berasal dari lingkungan keluarga bangsawan Kadipaten Pakualaman.

Ia merupakan putra dari GPH Soerjaningrat dan cucu dari Paku Alam III.

Ki Hajar telah menamatkan pendidikan dasar di Europeesche Lagere School.

Sekolah tersebut merupakan sekolah dasar khusus untuk anak-anak yang berasal dari Eropa.

Setelah itu, ia sempat melanjutkan pendidikan kedokteran di STOVIA.

Namun, ia tidak menamatkannya karena kondisi kesehatan yang buruk.

2. Awal Karier Ki Hajar Dewantara

Tanpa melanjutkan sekolah, ia pun bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar.

Ia pernah bekerja untuk surat kabar Sedyotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.

Soewardi tergolong salah seorang penulis yang andal pada masanya.

Gaya tulisannya bersifat komunikatif dengan gagasan-gagasan yang antikolonial.

3. Perjuangan Ki Hajar Dewantara Muda

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Ki Hajar Dewantara memulai kariernya sebagai seorang wartawan atau penulis di beberapa media.

Salah satu tulisan Ki Hajar Dewantara yang terkenal yaitu, “Seandainya Aku Seorang Belanda”, yang memiliki judul asli Als ik een Nederlander was.

Tulisan tersebut dimuat dalam surat kabar de Express milik Dr. Douwes Dekker, tahun 1913.

Berita Lainnya  Polri Untuk Masyarakat, Polres Pekalongan Kota Gelar Donor Darah Peringati HUT Humas Polri ke-74 tahun 2025

Artikel tersebut ditulis sebagai protes atas rencana pemerintah Belanda untuk mengumpulkan sumbangan dari Hindia Belanda (Indonesia).

Guna perayaan kemerdekaan Belanda dari Prancis.

Selain bertugas menjadi wartawan, Ki Hajar Dewantara juga ikut bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo (BO) tahun 1908.

Ia tergabung dalam seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

4. Mendirikan Indische Partij Bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker

Selain dari menulis, bersama dengan rekannya, Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara juga mendirikan Indische Partij.

Partai politik pertama ini didirikan pada 25 Desember 1912.

Indische Partij merupakan partai pertama Indonesia yang menggaungkan kebebasan Hindia yang beraliran nasionalisma dengan semboyan “indie untuk indier”.

Pembentukan partai tersebut bertujuan untuk mempersatukan Hindia Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Partai ini menggabungkan kelompok masyarakat, seperti kelompok Indo (campuran Eropa dan Pribumi), dan Pribumi atau Bumiputera.

Indische Partij aktif bergerak di penjuru Hindia Belanda dengan tujuan menyebarkan gagasan nasionalisme.

Selain itu, untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, dengan tujuan mengakhiri penjajahan yang terjadi di tanah air.

5. Mengalami Pengasingan di Belanda

Gerakan serta sindiran Ki Hajar Dewantara dalam tulisannya dan di beberapa tulisan lainnya pada akhirnya menyulut kemarahan dari Belanda.

Hingga pada akhirnya Gubernur Jendral Idenburg memerintahkan pengasingan Ki Hajar Dewantara di Pulau Bangka.

Namun, atas permintaan kedua rekannya yang juga dihukum dan diasingkan, dr. Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, pengasingan mereka pun dipindahkan ke Belanda.

Pengasingan tersebut tidak disia-siakan oleh Ki Hajar Dewantara.

Di Belanda, ia mendalami bidang pendidikan dan pengajaran, hingga pada akhirnya memperoleh sertifikat Europeesche Akte.

Setelah melewati masa pengasingan pada tahun 1918, Soewardi pun mulai mencurahkan perhatiannya yang tinggi dalam bidang pendidikan.

Tujuannya untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

6. Mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa

Pada 3 Juli 1922, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Perguruan Nasional Taman Siswa.

Taman Siswa merupakan sebuah perguruan yang bercorak nasional dengan menekankan rasa kebangsaan dan cinta tanah air, serta semangat juang untuk memperoleh kemerdekaan.

Tidak hanya melalui pendirian Taman Siswa, perjuangan Ki Hajar Dewantara juga melanjutkan menulis di berbagai surat kabar.

Bedanya, tulisannya kali ini tidak lagi bernuansa politik, melainkan lebih dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Tulisan-tulisannya tersebut berisi konsep-konsep pendidikan dan kebudayaan yang luas dan berwawasan kebangsaan.

Melalui konsep-konsep itulah ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

Berita Lainnya  Uji Kesiapsiagaan, BPBD Purwakarta Gelar Simulasi Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor

7. Semboyan Ki Hajar Dewantara

Dalam perjuangannya tersebut, ia memiliki beberapa semboyan yang terkenal, yaitu:

Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan).

Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide).

Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik).

Semboyan-semboyan tersebut masih tetap digunakan dalam dunia pendidikan kita, hingga saat ini, utamanya di sekolah Taman Siswa.

8. Melepas Gelar Bangsawan dan Mengganti Nama

Memasuki usia ke 40 tahun, Ki Hajar Dewantara pun melepas gelar kebangsawanannya, dan mengganti nama aslinya dari Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Hal tersebut bertujuan agar ia dapat dengan bebas lebih dekat, baik secara fisik maupun hati dengan rakyat Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang, ia diangkat sebagai salah satu pimpinan pada organisasi Putera, bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan K.H. Mas Mansur.

Berkat perjuangannya tersebut, tak heran jika ia dijadikan pahlawan nasional untuk pendidikan di Indonesia.

Lalu, hari lahirnya, yaitu pada 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional, Moms.

Hal tersebut tentunya untuk menghargai dan menghormati segala pemikiran-pemikiran dan tindakannya yang membawa Indonesia dalam kemerdekaan.

9. Menteri Pendidikan Indonesia

Di masa kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara pun diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pertama di tahun 1950.

Setelah itu Ki Hajar Dewantara juga mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Gajah Mada (1959) serta diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 1959.

Bertugas sebagai menteri pendidikan di Indonesia yang pertama, ia melakukan berbagai macam pergerakan dan dibahas pada buku Ki Hadjar Dewantara: Putra Keraton Pahlawan Bangsa.

10. Meninggalnya Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Kota Yogyakarta pada 26 April 1959.

Lokasi wafatnya di Padepokan Ki Hadjar Dewantara.

Jenazahnya kemudian disimpan di Pendapa Agung Taman Siswa untuk kemudian dimakamkan di Taman Wijaya Brata pada tanggal 29 April 1959.

Taman Wijaya Brata beralamat di Jl. Soga No.28, Tahunan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Upacara pemakamannya dipimpin oleh Soeharto yang bertindak sebagai inspektur upacara saat itu.

Karya-karya Ki Hajar Dewantara

Semasa hidupnya, Ki Hajar Dewantara memiliki beberapa karya tulis ternama.

Bahkan berkat pemikiran yang ia tuangkan dalam buku berhasil memberikan perkembangan terhadap Pendidikan di Indonesia.

Mengutip dari Gramedia, berikut ini beberapa karya Ki Hajar Dewantara:

Berita Lainnya  Petugas Gabungan Gerak Cepat Evakuasi Pohon Bambu yang Ambruk

1. Buku Bagian Pertama: Tentang Pendidikan

Buku pertama miliki Ki Hajar Dewantara ini berisikan tentang gagasan dan pemikirannya dalam pendidikan nasional di Indonesia.

Beberapa pembahasan utama yang terdapat di buku ini adalah Pendidikan kanak-kanak, Pendidikan Sistem Pondok, Adab dan etika keteladanan, Pendidikan dan kesusilaan.

2. Buku Bagian Kedua: tentang Kebudayaan

Pada buku ini, Ki Hajar Dewantara menuliskan tentang pendidikan lagi, tetapi lebih membahas mengenai kebudayaan dan kesenian.

3. Buku Bagian Ketiga: tentang Politik dan Kemasyarakatan

Di bukunya yang ketiga, Ki Hajar Dewantara yang menuliskan tentang kisah politik yang terjadi di tahun 1913-1922.

Tulisan-tulisan Ki Hajar di buku ini juga menyinggung imperialis Belanda.

Selain itu, beliau juga menggambarkan tentang kisah perempuan dan pejuangannya di masa tersebut.

4. Buku Bagian Keempat: tentang Riwayat dan Perjuangan Hidup Penulis

Pada buku bagian keempat, Ki Hajar Dewantara tidak lagi menuliskan tentang kisah pendidikan dan politik pada masanya.

Di buku ini, ia lebih banyak mengisahkan tentang kisah kehidupan dan perjuangan hidup perintis.

Konsep Trilogi Ki Hajar Dewantara

Trilogi Ki Hajar Dewantara adalah konsep yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara.

Konsep ini mencakup tiga prinsip utama dalam pendidikan yang dianggapnya sebagai fondasi penting untuk pembentukan manusia berkualitas.

Berikut konsep dalam Trilogi Ki Hajar Dewantara:

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha

Prinsip ini berfokus pada pembentukan karakter atau budi pekerti yang baik.

Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti “sebelum memerintah, harus bisa memimpin diri sendiri terlebih dahulu”.

Artinya, sebelum seseorang memimpin orang lain, dia harus memiliki kepemimpinan dalam mengendalikan dirinya sendiri.

Prinsip ini menekankan pentingnya pembentukan moral dan karakter yang kuat pada setiap individu.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Prinsip kedua ini mengacu pada pengembangan potensi diri.

Ing Madya Mangun Karsa berarti “di tengah membangun cita-cita”.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa setiap individu harus diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakat agar dapat mencapai cita-cita dan tujuan hidup.

3. Tut Wuri Handayani

Prinsip ini menekankan pentingnya pembangunan masyarakat.

Tut Wuri Handayani secara harfiah berarti “tali pusat yang mengikat”.

Prinsip ini mengajarkan pentingnya saling membantu dan bekerja sama dalam memajukan masyarakat.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan.

Kedua hal ini diperlukan untuk membantu membangun masyarakat yang lebih baik.

Itulah biodata dan biografi singkat Ki Hajar Dewantara yang bisa Moms ajarkan pada Si Kecil. (Red)

Bagikan Artikel

Berita Terbaru

HUKUM & KRIMINAL

LBH P.K.N Siap Pidanakan Oknum Perusahaan yang Lakukan Pungli dalam Rekrutmen dan Perpanjangan Kontrak Kerja

‎Karawang,Jawa Barat | Deraphukum.click | Lembaga Bantuan Hukum Pelita Kebenaran Nusantara (LBH P.K.N) menyatakan sikap tegas terhadap maraknya praktik pungutan liar (pungli) dan pemerasan...

Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal Selama September–Oktober, Termasuk Curanmor Viral dan Guru Ngaji Cabul

PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Polres Pekalongan kembali memaparkan hasil pengungkapan sejumlah kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukumnya sepanjang September hingga Oktober...

Gelar Konferensi Pers, Kapolres Pekalongan: 7 Tersangka Narkoba Ditangkap, Barang Bukti 28,73 Gram Sabu

PEKALONGAN, JAWA BARAT | DerapHukum.click | Satuan Reserse Narkoba Polres Pekalongan berhasil mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkotika sepanjang Oktober 2025, dengan total tujuh tersangka....

Warga Pekalongan Jadi Korban Dugaan Penipuan Oknum Kyai di Batang, LBH Adhiyaksa Turun Tangan

KOTA PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Seorang warga Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, bernama Awang (38), mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh seorang oknum...

POLISI AMANKAN OKNUM WARTAWAN DIDUGA LAKUKAN PERSERTUBUHAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR

Subang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Dalam rangka menindaklanjuti arahan Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan untuk meningkatkan kepercayaan publik dan mengungkap kasus-kasus yang...

Polisi Amankan Empat Pelaku Kekerasan di Depan Umum, Satu di Antaranya Masih di Bawah Umur

Purwakarta, Jawa Barat | Deraphukum.click | Menindaklanjuti arahan Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan untuk meningkatkan kepercayaan publik dan memberikan citra positif, maka dibuat...

Peristiwa

Rekomendasi

POLITIK

DAERAH

Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal Selama September–Oktober, Termasuk Curanmor Viral dan Guru Ngaji Cabul

PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Polres Pekalongan kembali memaparkan hasil pengungkapan sejumlah kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukumnya sepanjang September hingga Oktober...

Rumah Warga Ambruk di Dusun Rawabebek, Pemerintah Desa Diminta Tanggap

KARAWANG, JAWA BARAT | Deraphukum.click | Hujan deras yang mengguyur wilayah Cilamaya Wetan pada Kamis sore (24/10/2025) menyebabkan rumah milik Nurwenda, warga Dusun Rawabebek...

Pondok pesantren at-taubah tirtamulya terbakar usai listrik menyala, diduga korsleting

KARAWANG, JAWA BARAT | Deraphukum.click | Kebakaran hebat melanda Pondok Pesantren At-Taubah yang berlokasi di Kampung Kiaralawang, Desa Tirtasari, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada...

Warga Pekalongan Jadi Korban Dugaan Penipuan Oknum Kyai di Batang, LBH Adhiyaksa Turun Tangan

KOTA PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Seorang warga Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, bernama Awang (38), mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh seorang oknum...

DP3KB Brebes Gelar Sosialisasi Program 2025, Dorong Sinergi Kader untuk Percepatan Penurunan Stunting

Brebes, Jawa Tengah | DerapHukum.click | Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes menggelar Sosialisasi Program Tahun 2025...

Polisi Temukan Ibu Asal Pati Kebingungan di Pasar Kajen, Langsung Bantu Hubungi Keluarga

PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Anggota Sat Samapta Polres Pekalongan membantu seorang ibu asal Kabupaten Pati yang tampak kebingungan di area Pasar Kajen,...

TNI POLRI

Petugas Gabungan Gerak Cepat Evakuasi Pohon Bambu yang Ambruk

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Pohon bambu milik warga di Desa Karanggondang, Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, membuat heboh pagi...

Satgas Beras Jateng Turun ke Pekalongan, Awasi Harga dan Stok di Pasaran

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras Provinsi Jawa Tengah melakukan pemantauan langsung ke...

Viral Curanmor Terungkap, Kapolres Pekalongan Langsung Serahkan Motor ke Korban

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Usai menggelar konferensi pers terkait pengungkapan sejumlah kasus kriminal, Polres Pekalongan menyerahkan langsung...

Polres Pekalongan Kota Lakukan Pengecekan Harga Beras, Pastikan Tidak Ada yang Melebihi HET

PEKALONGAN KOTA, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Polres Pekalongan Kota melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok, khususnya beras, di sejumlah titik wilayah Kota Pekalongan pada...

Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal Selama September–Oktober, Termasuk Curanmor Viral dan Guru Ngaji Cabul

PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Polres Pekalongan kembali memaparkan hasil pengungkapan sejumlah kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukumnya sepanjang September hingga Oktober...

Gelar Konferensi Pers, Kapolres Pekalongan: 7 Tersangka Narkoba Ditangkap, Barang Bukti 28,73 Gram Sabu

PEKALONGAN, JAWA BARAT | DerapHukum.click | Satuan Reserse Narkoba Polres Pekalongan berhasil mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkotika sepanjang Oktober 2025, dengan total tujuh tersangka....

NASIONAL

NEWS UPDATE

TOP NEWS

PENDIDIKAN

- Advertisement -spot_img

ARTIKEL LAINNYA

SPORT

Dorong Minat Dan Prestasi Olahraga Otomotif Bupati Karo Buka Sirkuit Motocross Siosar

KARO, l Deraphukum.click l Dalam upaya mendorong pengembangan minat dan bakat di bidang olahraga, khususnya otomotif, Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Dr. Dr. Antonius Ginting,...

Meriah! Polres Pekalongan Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Senam Kreasi Tabola Bale di Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-73

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Suasana semarak dan penuh keakraban terlihat di halaman Polres Pekalongan pada Sabtu (11/10/2025)....

Siswi SMAN 1 Cilamaya Wetan Raih Emas di POPDA XIV Jawa Barat 2025 Cabor Wushu

Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Kabar membanggakan datang dari dunia olahraga pelajar Karawang. Khoerunnisa, siswi SMAN 1 Cilamaya Wetan, sukses meraih medali emas...

Siswi SMK Iptek Cilamaya Raih Medali Perunggu di POPDA XIV Jabar 2025 Cabor Wushu

Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh salah satu atlet muda asal Karawang. Widiya Ningsih, siswi SMK Iptek Cilamaya, berhasil...

17 Siswa MTsN 1 Sungai Penuh Sabet Medali di Kejuaraan Taekwondo dan Silat

Sungai Penuh, | Deraphukum.click | Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Sungai Penuh kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sebanyak 17 siswa berhasil meraih medali dalam...

Perkuat Soliditas, Polres dan Kodim 0713 Brebes Gelar Gowes Bersama

Brebes,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Dalam upaya memperkuat sinergi dan menjaga soliditas antar institusi, Kepolisian Resor (Polres) Brebes bersama Komando Distrik Militer (Kodim) 0713/Brebes...

PROFILE

Menjaga Karawang: Penolakan LBH PKN atas Rencana Holywings

Karawang, Jawa Barat | DerapHukum.click | 18 September 2025 Lembaga Bantuan Hukum Pelita Kebenaran Nusantara (LBH PKN), sebagai lembaga advokasi yang berkomitmen pada prinsip...

Sinergi dengan Pers dan Raih Prestasi, Kajari Karawang Masuk Nominasi Adhyaksa Awards 2025

KARAWANG, JAWA BARAT | DerapHukum.click | Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karawang, Syaifullah, S.H., M.H., resmi mendapat promosi menjadi Asisten Pengawasan pada Kejaksaan Tinggi Kepulauan...

Di Balik Ketegasannya, Kajari Syaifullah Sisihkan Waktu untuk Yatim, Masjid, dan Rakyat

KARAWANG, JAWA BARAT | DerapHukum.click | Tegas di hadapan hukum, tapi lembut dalam prinsip hidup. Begitulah gambaran sosok Syaifullah, S.H., M.H., Kepala Kejaksaan Negeri...

Mendidik dengan Tangan Baja dan Hati Emas: Kiprah Kang Ali Akbar di POMDA UTU

Aceh | Deraphukum.click | Ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Universitas Teuku Umar (UTU) bukan hanya menjadi panggung pertarungan fisik, tetapi juga medan pembuktian...

Hendry Ch Bangun Tegaskan Kepemimpinan Sah di PWI Pusat, Didukung SK Kemenkumham dan Putusan Pengadilan

INDRAMAYU, JAWA BARAT | Deraphukum.click | Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, menegaskan legalitas kepemimpinannya dalam acara pengukuhan Pelaksana Tugas...

Dedikasi untuk Hukum dan Pers: Icang Rahardian Raih Lima Sertifikasi Khusus

Jakarta | Deraphukum.click | 30 Mei 2025 — NR. Icang Rahardian, SH., kembali menunjukkan komitmennya dalam bidang hukum dan kepatuhan dengan berhasil meraih lima...