Legenda Pangeran Kaca Sebagai Penghuni Pertama di Pulau Tidung Kepulauan Seribu dan Jembatan Cinta

PULAU TIDUNG, DKI JAKARTA | Deraphukum.click | Berawal dari perang dunia pada tahun 1800 serangan Kolonial Belanda ke Pulau Borneo atau yang biasa kita sebut Kalimantan, membuat Pangeran Kaca berpindah dari Kalimantan ke Pulau Tidung, dengan dasar melindungi martabat kerajaan untuk tetap hidup, beliau dengan menggunakan rakit berjumlah 999 dan satu tongkat yang jika di jumlahkan menjadi 1000 berangkat meninggalkan Kalimantan menuju Pulau Tidung yang tidak berpenghuni, dengan membawa prajurit yang di pimpin oleh Panglima Neturu atau Panglima Hitam

Sesampainya di pulau tidung, pangeran kaca dengan seluruh prajurit beserta masyarakat mulai membangun tempat tersebut, tahun hingga tahun pun berlalu, pulau yang sebelumnya tidak berpenghuni hingga menjadi pulau yang tertata rapih

Sejarah singkatnya : Pada tahun 1800 an Pulau Tidung sudah dihuni oleh penduduk walaupun jumlahnya pada waktu itu masih sedikit. Pulau Tidung terdiri dari 2 pulau kecil yaitu: Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, konon menurut sumber cerita bahwa pulau yang pertama dihuni penduduk adalah Pulau Tidung Kecil, dengan bertambahnya tahun demi tahun penduduk semakin bertambah dan barulah “hijrah” ke Pulau Tidung Besar.

Konon menurut cerita sebelum Indonesia merdeka Pulau Tidung dipimpin oleh seorang BEK yang dikenal sebagai lurah, waktu lurah yang pertama memimpin PULAU TIDUNG adalah Bapak A.Mundari. Pulau Tidung pada waktu itu masuk pada wilayah kecamatan Pulau Seribu Kotamadya Jakarta Utara DKI Jakarta, mata pencarian masyarakat Pulau Tidung kala itu mayoritas nelayan yang terdiri dari: Nelayan bubu besar dan kecil, nelayan pancing bahkan ada juga nelayan jaring buah tangan dari penjajahan Jepang, makanya pada saat itu dinamakan jaring jepang oleh masyarakat Pulau Tidung dan kelompok nelayannya dinamakan kongsi atau muro ami, dari hasil usaha itulah para orang tua dahulu dapat memberikan pendidikan yang sederajat hingga keluar Pulau Tidung, dan dari hasil itu pula para generasi mudanya sudah banyak yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan bahkan sudah banyak juga yang memiliki gelar sarjana.

Pada tahun 1967 Kecamatan Pulau Seribu menjadi kecamatan Kepulauan Seribu dan pada tahun 2002 Kecamatan Kepulauan Seribu menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang memiliki 2 wilayah Kecamatan, Yaitu Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. juga memiliki 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Harapan, dan Kelurahan Pulau Kelapa. Luas wilayah Pulau Tidung Besar +54Ha dan Pulau Tidung Kecil +18Ha, Pulau Tidung Besar terdiri dari 4RW dan 29RT terdiri dari 1142 kk dan 4354 jiwa.

Pada tahun 2009 Pulau Tidung mulai dikunjungi para wisatawan yang berasal dari Jakarta, Bogor, Bandung, tanggerang dan sekitarnya. Masyarakat Pulau Tidung menyambut baik hal ini karena dengan kedatangan para wisatawan itu akan dapat menambah penghasilan masyarakat setempat. Hal ini berikut dukungan pemerintah setempat yang dibuktikan dengan terwujudnya jembatan penyeberangan dari Pulau Tidung Besar ke Pulau Tidung kecil dan Jembatan itu dikenal dikalangan wisata sebagai Jembatan Cinta.

tepatnya di bawah pohon kedongdong Besar serta oleh warga dibersihkan, makamnya pun dirapihkan samapi kahirnya dijadikan tempat ziarah bagi masyarakat setempat. Peninggalannya pun yang masih tersisah hingga kini diabadikan didekat makamnya seperti Keris Pedang,Guci, Kendi dan tempat beribadah sewaktu ia masih hidup.

Pada tahun 2011 telah ditemukan sebuah makam keramat yang konon kabarnya berasal dari suku Tidung Kabupaten Malinau-Kalimantan Utara, menurut cerita beliau adalah seorang raja diwilayah suku Tidung yang hijrah ke Pulau Tidung Besar ketika zaman penjajahan Belanda dan nama raja tersebut adalah raja Pandita yang hingga wafatnya dimakamkan di Pulau Tidung Besar yang lokasinya terpencil dan jauh dari penduduk dan sekarang kerangka jenajahnya sudah dipindahkan ketempat yang lebih layak sekarang, Sejarah pulau Tidung yang menarik ternyata sangat berkaitan erat dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonial Belanda.

Pulau ini diberi nama sama dengan nama seorang Raja yang dibuang dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda yang sangat marah karena raja suku Tidung tidak mau bekerja sama dengan mereka. Sejarah ini sangat melekat dalam sanubari penduduk pulau Tidung dan menjadi suatu kebanggaan karena nama pulau yang mereka tempati berasal dari nama seorang pahlawan bangsa yang namanya menjadi suatu sejarah yang harum bagi bangsa Indonesia. Sejarah pulau Tidung berawal dari sebuah kerajaan di daerah Malinau, Kalimantan Timur. Suku Tidung di Malinau sudah ada sejak tahun tahun 1076 – 1156. Pada tahun itu, kerajaan tersebut dikenal sebagai kerajaan Tidung kuno. Pada tahun 1557 inilah pertama kali pemerintah kolonial Belanda datang ke Malinau.

Dan pada saat itu pemerintah kolonial Belanda mendapat perlawanan berat terutama dari kerajaan Suku Tidung. Penjajah Belanda perlahan-lahan berhasil menguasai daerah sekitar Malinau dan mengepung kerajaan Tidung. Karena semakin terdesak, raja Tidung yang memiliki nama Raja Pandhita akhirnya ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda. Dan dia diasingkan ke pulau terpencil di daerah utara kota Jepara.

Dari pulau ini, Raja Pandhita yang dikenal dengan sebutan raja Tidung melarikan diri ke sebuah pulau kecil di kepulauan Seribu. Saat itu, pulau kecil ini belum bernama. Masyarakat asli pulau kecil ini memanggil Raja Tidung dengan panggilan “Kaca”. Dan hal yang sangat menarik, “Kaca” sangat dihormati oleh warga pulau kecil ini karena suka menolong dan berbagi ilmunya kepada masyarakat. Warga pulau ini tidak mengetahui jika “Kaca” adalah seorang raja terkenal di suku Tidung.

Hingga beliau meninggal dan dimakamkan di pulau Tidung ini. Beberapa saat kemudian keluarga kerajaan Tidung datang mencari raja Pandhita. Dan saat itulah diketahui oleh warga Tidung bahwa “Kaca” adalah seorang raja terkenal dari Malinau. Dan karena ingin menghormati dan mengucapkan terima kasih atas jasa beliau, maka pulau kecil ini dinamakan sebagai pulau Tidung. Pulau yang sangat menghormati seorang raja dari suku Tidung, Malinau, Kalimantan Timur. Sampai saat ini, makam raja Tidung masih terjaga kebersihannya di tengah pulau Tidung.

Masyarakat sangat bangga karena pulaunya menjadi bagian sejarah kerajaan besar yaitu kerajaan Tidung. Jika anda ingin melihat langsung makam dari seorang raja sebuah kerajaan yang mengharumkan bangsa Indonesia karena menentang dan melakukan perlawanan kepada kolonial Belanda, silakan ikuti paket wisata pulau Tidung. Pada jadwal paket wisata yang kami kelola, anda berkesempatan berziarah ke makam raja Tidung. Demikian informasi sejarah pulau Tidung yang menarik yang tidak lepas dari bagian sejarah nasional Indonesia.

Bagi warga Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan mungkin tidak asing lagi mendengar nama “Panglima Hitam” yang berasal Cirebon Banten Jawa Barat dan dikenal sebagai Wa’Turup. Konon ceritanya beliau sudah lahir pada Jaman Kerajaan Syarif Hidayatullah dan dipercayai oleh masyarakat setempat adalah orang yang pertama kali menginjakan kakinya di Pulau Tidung.

Berawal dari peperangan Kerajaan Syarif Hidayatullah melawan Kolonial Belanda dan pasukan yang dipimpin oleh Panglima Hitam kalah dalam perang hingga akhirnya melarikan diri. Saat itulah Wa’ Turup dan beberapa prajurit lainnya melarikan diri Kepulau Tidung untuk mencari perlindungan dari serangan tentara Belanda. Hingga pada akhirnya Panglima dan beberapa sahabatnya memutuskan Pulau Tidung Besar ini di jandikan sebagai tempat tempat tinggal hingga sampai akhir khayatnya.

Cerita ini bermula dari tabir mimpi Sugeng, salah satu warga Pulau Tidung Besar bertemu dengan si Panglima Hitam, dalam mimpinya ia di perintahkan untuk mencari makam orang pertama ini. Hingga pada tanggal 31 Desember 2006 makam tersebut ditemukan, terdapat disebelah Timur Pulau Tidung Kecil tepatnya di bawah pohon kedongdong Besar serta oleh warga dibersihkan, makamnya pun dirapihkan samapi kahirnya dijadikan tempat ziarah bagi masyarakat setempat. Peninggalannya pun yang masih tersisah hingga kini diabadikan didekat makamnya seperti Keris Pedang,Guci, Kendi dan tempat beribadah sewaktu ia masih hidup.

Tidak hanya menjadi tempat ziarah bagi masyarakat Pulau Tidung saja, makam Panglima Hitam ini juga menjadi salah satu objek wisata sejarah yang baru dan cukup unik bagi warga Jakarta yang berkunjung ke pulau ini. Seperti halnya peninggalan Belanda yang ada di Pulau Kahyangan, pulau Onrust, Pulau Bidadari dan Pulau Kelor yang ditandai dengan keberadaan meriam dan benteng yang sebagian masih berdiri kokoh (meski sempat porak poranda akibat letusan Gunung Karkataiu di abad ke 18. Nah demikian lah sampai akhirnya Pulau Tidung pun bisa dijadikan tempat berwisata dengan hamparan pasir putih dan deru ombak menambah asiknya berlibur di Pulau dan adanya kisah kepahlawanan dari Panglima hitam ini.

(Bonin Suryadi)

 

 

Bagikan Artikel

Berita Terbaru

HUKUM & KRIMINAL

LBH P.K.N Siap Pidanakan Oknum Perusahaan yang Lakukan Pungli dalam Rekrutmen dan Perpanjangan Kontrak Kerja

‎Karawang,Jawa Barat | Deraphukum.click | Lembaga Bantuan Hukum Pelita Kebenaran Nusantara (LBH P.K.N) menyatakan sikap tegas terhadap maraknya praktik pungutan liar (pungli) dan pemerasan...

Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal Selama September–Oktober, Termasuk Curanmor Viral dan Guru Ngaji Cabul

PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Polres Pekalongan kembali memaparkan hasil pengungkapan sejumlah kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukumnya sepanjang September hingga Oktober...

Gelar Konferensi Pers, Kapolres Pekalongan: 7 Tersangka Narkoba Ditangkap, Barang Bukti 28,73 Gram Sabu

PEKALONGAN, JAWA BARAT | DerapHukum.click | Satuan Reserse Narkoba Polres Pekalongan berhasil mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkotika sepanjang Oktober 2025, dengan total tujuh tersangka....

Warga Pekalongan Jadi Korban Dugaan Penipuan Oknum Kyai di Batang, LBH Adhiyaksa Turun Tangan

KOTA PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Seorang warga Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, bernama Awang (38), mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh seorang oknum...

POLISI AMANKAN OKNUM WARTAWAN DIDUGA LAKUKAN PERSERTUBUHAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR

Subang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Dalam rangka menindaklanjuti arahan Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan untuk meningkatkan kepercayaan publik dan mengungkap kasus-kasus yang...

Polisi Amankan Empat Pelaku Kekerasan di Depan Umum, Satu di Antaranya Masih di Bawah Umur

Purwakarta, Jawa Barat | Deraphukum.click | Menindaklanjuti arahan Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan untuk meningkatkan kepercayaan publik dan memberikan citra positif, maka dibuat...

Peristiwa

Rekomendasi

POLITIK

DAERAH

LSM Brajo Sakti Gelar Penanaman Pohon di Sepanjang Pantai Danau Koto Petai sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim

Kerinci, Jambi | DerapHukum.click | Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Brajo Sakti sukses menggelar kegiatan penanaman pohon di sepanjang pantai Danau Koto Petai pada Minggu,...

Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal Selama September–Oktober, Termasuk Curanmor Viral dan Guru Ngaji Cabul

PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Polres Pekalongan kembali memaparkan hasil pengungkapan sejumlah kasus kriminal yang terjadi di wilayah hukumnya sepanjang September hingga Oktober...

Rumah Warga Ambruk di Dusun Rawabebek, Pemerintah Desa Diminta Tanggap

KARAWANG, JAWA BARAT | Deraphukum.click | Hujan deras yang mengguyur wilayah Cilamaya Wetan pada Kamis sore (24/10/2025) menyebabkan rumah milik Nurwenda, warga Dusun Rawabebek...

Pondok pesantren at-taubah tirtamulya terbakar usai listrik menyala, diduga korsleting

KARAWANG, JAWA BARAT | Deraphukum.click | Kebakaran hebat melanda Pondok Pesantren At-Taubah yang berlokasi di Kampung Kiaralawang, Desa Tirtasari, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada...

Warga Pekalongan Jadi Korban Dugaan Penipuan Oknum Kyai di Batang, LBH Adhiyaksa Turun Tangan

KOTA PEKALONGAN, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Seorang warga Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, bernama Awang (38), mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh seorang oknum...

DP3KB Brebes Gelar Sosialisasi Program 2025, Dorong Sinergi Kader untuk Percepatan Penurunan Stunting

Brebes, Jawa Tengah | DerapHukum.click | Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes menggelar Sosialisasi Program Tahun 2025...

TNI POLRI

Polresta Cirebon Gelar Bakti Sosial Pengobatan Gratis dan Patroli Polwan Bageur di CFD Sumber

Cirebon, Jawa Barat | Deraphukum.click | Polresta Cirebon menggelar kegiatan Bakti Sosial Kesehatan berupa pengobatan gratis serta Patroli Polwan Bageur di kawasan Car Free...

Polsek Kemayoran Latih Security Sekolah Kartini, Dorong Profesionalisme Pengamanan Lingkungan Pendidikan

JAKARTA PUSAT | Deraphukum.click | Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme petugas keamanan di lingkungan pendidikan, Polsek Kemayoran melalui Unit Binmas menggelar pelatihan bagi...

Petugas Gabungan Gerak Cepat Evakuasi Pohon Bambu yang Ambruk

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Pohon bambu milik warga di Desa Karanggondang, Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, membuat heboh pagi...

Satgas Beras Jateng Turun ke Pekalongan, Awasi Harga dan Stok di Pasaran

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras Provinsi Jawa Tengah melakukan pemantauan langsung ke...

Viral Curanmor Terungkap, Kapolres Pekalongan Langsung Serahkan Motor ke Korban

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Usai menggelar konferensi pers terkait pengungkapan sejumlah kasus kriminal, Polres Pekalongan menyerahkan langsung...

Polres Pekalongan Kota Lakukan Pengecekan Harga Beras, Pastikan Tidak Ada yang Melebihi HET

PEKALONGAN KOTA, JAWA TENGAH | DerapHukum.click | Polres Pekalongan Kota melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok, khususnya beras, di sejumlah titik wilayah Kota Pekalongan pada...

NASIONAL

NEWS UPDATE

TOP NEWS

PENDIDIKAN

- Advertisement -spot_img

ARTIKEL LAINNYA

SPORT

AHY RUN 2025, DPRD H. Asep Ikhsan, Momentum Ajang Silaturahim Olahraga Rakyat Murah Meriah

Kota Bandung, Jawa Barat | Deraphukum.click | AHY Run 2025 yang di gelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang dan...

Dorong Minat Dan Prestasi Olahraga Otomotif Bupati Karo Buka Sirkuit Motocross Siosar

KARO, l Deraphukum.click l Dalam upaya mendorong pengembangan minat dan bakat di bidang olahraga, khususnya otomotif, Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Dr. Dr. Antonius Ginting,...

Meriah! Polres Pekalongan Gelar Olahraga Bersama dan Lomba Senam Kreasi Tabola Bale di Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-73

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan - Polda Jateng - Suasana semarak dan penuh keakraban terlihat di halaman Polres Pekalongan pada Sabtu (11/10/2025)....

Siswi SMAN 1 Cilamaya Wetan Raih Emas di POPDA XIV Jawa Barat 2025 Cabor Wushu

Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Kabar membanggakan datang dari dunia olahraga pelajar Karawang. Khoerunnisa, siswi SMAN 1 Cilamaya Wetan, sukses meraih medali emas...

Siswi SMK Iptek Cilamaya Raih Medali Perunggu di POPDA XIV Jabar 2025 Cabor Wushu

Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh salah satu atlet muda asal Karawang. Widiya Ningsih, siswi SMK Iptek Cilamaya, berhasil...

17 Siswa MTsN 1 Sungai Penuh Sabet Medali di Kejuaraan Taekwondo dan Silat

Sungai Penuh, | Deraphukum.click | Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Sungai Penuh kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sebanyak 17 siswa berhasil meraih medali dalam...

PROFILE

Menjaga Karawang: Penolakan LBH PKN atas Rencana Holywings

Karawang, Jawa Barat | DerapHukum.click | 18 September 2025 Lembaga Bantuan Hukum Pelita Kebenaran Nusantara (LBH PKN), sebagai lembaga advokasi yang berkomitmen pada prinsip...

Sinergi dengan Pers dan Raih Prestasi, Kajari Karawang Masuk Nominasi Adhyaksa Awards 2025

KARAWANG, JAWA BARAT | DerapHukum.click | Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karawang, Syaifullah, S.H., M.H., resmi mendapat promosi menjadi Asisten Pengawasan pada Kejaksaan Tinggi Kepulauan...

Di Balik Ketegasannya, Kajari Syaifullah Sisihkan Waktu untuk Yatim, Masjid, dan Rakyat

KARAWANG, JAWA BARAT | DerapHukum.click | Tegas di hadapan hukum, tapi lembut dalam prinsip hidup. Begitulah gambaran sosok Syaifullah, S.H., M.H., Kepala Kejaksaan Negeri...

Mendidik dengan Tangan Baja dan Hati Emas: Kiprah Kang Ali Akbar di POMDA UTU

Aceh | Deraphukum.click | Ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Universitas Teuku Umar (UTU) bukan hanya menjadi panggung pertarungan fisik, tetapi juga medan pembuktian...

Hendry Ch Bangun Tegaskan Kepemimpinan Sah di PWI Pusat, Didukung SK Kemenkumham dan Putusan Pengadilan

INDRAMAYU, JAWA BARAT | Deraphukum.click | Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun, menegaskan legalitas kepemimpinannya dalam acara pengukuhan Pelaksana Tugas...

Dedikasi untuk Hukum dan Pers: Icang Rahardian Raih Lima Sertifikasi Khusus

Jakarta | Deraphukum.click | 30 Mei 2025 — NR. Icang Rahardian, SH., kembali menunjukkan komitmennya dalam bidang hukum dan kepatuhan dengan berhasil meraih lima...