Batam | Deraphukum.click | Upaya memperkuat peran dakwah di Kota Batam terus dilakukan secara bersama. Persatuan Mubaligh Batam (PMB) dan Ikatan Persaudaraan Imam dan Khatib Masjid (IPIM) Kota Batam bersepakat membangun sinergi dakwah melalui penguatan kapasitas imam dan mubaligh, terutama dalam hal bacaan Al-Qur’an dan khazanah keilmuan Islam.
Ketua IPIM Kota Batam, Ustadz Muh. Mabrur Al Mubarok, S.Sos, menegaskan pentingnya menjaga hubungan yang baik antara IPIM dan PMB. Ia menilai sinergi ini akan memperkuat peran masjid sebagai pusat dakwah dan pembinaan umat. “Hubungan antara PMB dan IPIM harus dijaga dengan baik, terutama dalam hal bacaan Al-Qur’an. Karena bacaan yang benar menjadi cermin kualitas seorang dai dan imam,” ujarnya dalam pertemuan silaturahmi di Masjid Al-Azhar Beverly, Batam Kota.
Ia juga menyoroti masih adanya mubaligh yang memiliki kemampuan ceramah luar biasa namun belum memperhatikan kesempurnaan bacaan Al-Fatihah. “Ini harus menjadi evaluasi bersama, agar setiap dai benar-benar memahami dan memperhatikan bacaan yang menjadi inti ibadah kita,” lanjutnya.
Ustadz Mabrur menekankan bahwa khatib dan imam tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya, khatib seharusnya juga mampu menjadi imam, dan imam yang baik harus siap menjadi khatib. “Silakan berdakwah di mana pun, tapi jangan tinggalkan masjid. Khatib harus bisa jadi imam, dan imam sebaiknya mampu naik mimbar,” tegasnya.
Sementara itu, Ustadz Resdin Pasaribu turut memberikan dukungan penuh terhadap gagasan tersebut. Ia menyebut, peningkatan kualitas imam dan khatib adalah langkah penting untuk memperkuat dakwah Islam di Batam. “Saya sepakat dengan Ketua IPIM. Pembinaan terhadap imam dan khatib harus menjadi prioritas. Dakwah bukan hanya menyampaikan pesan, tapi juga keteladanan dalam bacaan Al-Qur’an,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rahmat Tarigan turut menyampaikan pandangan yang menyejukkan. Ia berharap ke depan ada keseimbangan dan keadilan dalam pengelolaan bisharah (pemberian atau penghargaan) di setiap masjid. “Saya memohon kepada Ketua IPIM Kota Batam, agar antara pengurus masjid dan para mubaligh dapat berlaku adil dalam pemberian bisharah. Semua mubaligh berjuang menyampaikan dakwah dengan ikhlas, maka sebaiknya ada keadilan agar semangat dakwah terus tumbuh,” ungkapnya penuh harap.
Sementara itu, Ustadz H. Darlispon menambahkan bahwa semangat dakwah harus dibangun di atas dasar saling menghormati. “Mubaligh adalah tamu, dan IPIM adalah tuan rumah. Maka bangunlah sinergitas antara keduanya. Insya Allah, dengan kebersamaan dan saling menghargai, kita akan menjadi aman dan kuat,” ucapnya menegaskan pentingnya persaudaraan dalam dakwah.
Pernyataan para tokoh tersebut mendapat sambutan positif dari peserta yang hadir. Mereka menilai bahwa sinergi antara IPIM dan PMB bukan hanya soal koordinasi organisasi, tetapi juga menyangkut keadilan, keteladanan, dan pembinaan yang berkelanjutan dalam mewujudkan dakwah yang berakhlak dan beradab.
Menutup acara, Ustadz Mabrur menyampaikan pesan mendalam: “Dakwah yang benar dimulai dari hati yang ikhlas, lisan yang jujur, dan bacaan Al-Qur’an yang fasih. Bila bacaan kita benar, insya Allah dakwah kita akan sampai ke hati umat.”
Silaturahmi tersebut diakhiri dengan doa bersama, menandai tekad baru antara PMB dan IPIM untuk terus memperkuat kolaborasi dakwah di Batam. Kedua lembaga berkomitmen menjadikan imam dan mubaligh sebagai garda terdepan dalam menjaga marwah masjid, mempererat ukhuwah, dan menebarkan kedamaian di tengah masyarakat. (Nursalim Turatea)