Brebes, Jawa Tengah | DerapHukum.click | Kondisi Pasar Induk Bumiayu, Kabupaten Brebes, semakin memprihatinkan. Ratusan pedagang mengeluhkan kerusakan parah pada atap dan lantai pasar yang semakin mengganggu aktivitas jual beli, terutama saat musim hujan.
Kepala Pasar Induk Bumiayu, Muhammad Nurofik, S.E., menyebutkan bahwa sebagian besar dari sekitar 400 kios yang berada di bawah empat deretan atap sepanjang 100 meter mengalami kerusakan berat.

> “Sudah berulang kali kami ajukan perbaikan ke pemerintah daerah melalui dinas terkait, tetapi belum pernah ditindaklanjuti. Saat hujan, air masuk ke kios, atap bocor di banyak titik, bahkan jalanan dalam pasar seperti sungai,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
Selain kebocoran atap, kerusakan juga terlihat pada lantai dan saluran air. Genangan yang sering muncul saat hujan membuat pengunjung enggan datang, sehingga omzet pedagang menurun.

Sejumlah pedagang mengaku sudah kewalahan menghadapi kondisi tersebut.
Mardiana, pedagang sembako: “Air masuk ke kios, dagangan jadi basah semua.”
Zafar, pedagang kelontong: “Kami bayar retribusi tiap hari, tapi kami juga butuh hak kami: pasar yang layak.”
Lutfiah, penjual ikan asin: “Kami sudah coba tambal pakai seng bekas, tapi tetap bocor. Pembeli malah takut masuk.”

Bahkan, beberapa pedagang mulai mempertimbangkan pindah lokasi karena merasa tidak ada kepastian kapan pasar akan diperbaiki.
Seorang pedagang bakso yang enggan disebut namanya menyebut kondisi pasar kini “lebih mirip sungai daripada tempat jualan saat hujan deras.”
Tokoh masyarakat Bumiayu, Omang, menegaskan kerusakan ini sudah masuk kategori darurat.
> “Ini urat nadi ekonomi warga. Pemerintah harus segera turun tangan sebelum pedagang satu per satu meninggalkan pasar,” tegasnya.
Belum adanya perbaikan juga mendorong para pedagang membagikan kondisi pasar melalui media sosial. Video dan foto yang beredar menunjukkan genangan air sampai ke dalam kios dan atap yang bolong di berbagai titik.
Pasar Induk Bumiayu merupakan salah satu sentra perdagangan terbesar di wilayah selatan Kabupaten Brebes, menopang ratusan pelaku usaha kecil dan menengah. Para pedagang mendesak pemerintah daerah melakukan perbaikan menyeluruh, terutama pada atap dan sistem drainase, agar kegiatan ekonomi tidak lumpuh setiap musim hujan.
(Wawan AKA)

