- Advertisement -spot_img
HomeBeritaPresiden Muda Senegal, Bassirou Diomaye Faye: "Saya Bukanlah Dewa, Saya Pelayan Bangsa

Presiden Muda Senegal, Bassirou Diomaye Faye: “Saya Bukanlah Dewa, Saya Pelayan Bangsa

- Advertisement -spot_img

DAKAR, SENEGAL | Deraphukum.click | Presiden muda Senegal, Bassirou Diomaye Faye, kembali menarik perhatian dunia dengan pernyataan inspiratifnya tentang kepemimpinan dan integritas. Dalam pidato terbaru, ia menegaskan bahwa dirinya bukanlah sosok yang harus dipuja, melainkan seorang pelayan bangsa yang bekerja untuk kepentingan rakyat.

“Saya tidak ingin foto saya ada di kantor-kantor kalian karena saya bukanlah dewa atau ikon—saya adalah pelayan bangsa,” ucapnya dengan penuh ketegasan.

Alih-alih menghiasi dinding kantor pemerintahan dengan potret dirinya, Presiden Faye justru memberikan saran berbeda yang menggugah hati. Ia meminta para pejabat dan pegawai negeri untuk menggantung foto anak-anak mereka di kantor masing-masing.
“Sebaliknya, gantunglah foto anak-anak kalian dan lihatlah mereka setiap kali kalian harus membuat keputusan. Dan jika godaan untuk mencuri muncul, lihatlah foto keluarga kalian dengan baik dan tanyakan pada diri sendiri apakah mereka layak menjadi keluarga seorang pencuri yang telah mengkhianati bangsa,” tegasnya.

Pesan Moral untuk Pejabat dan Bangsa
Pernyataan ini mendapat sambutan luas dari masyarakat Senegal dan dunia internasional. Banyak yang melihat sikap Faye sebagai langkah nyata dalam membangun pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Pesan tersebut juga menjadi peringatan keras bagi para pejabat negara agar selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.

Di tengah maraknya isu korupsi yang melanda berbagai negara, sikap Presiden Faye menjadi contoh nyata bahwa kepemimpinan yang berlandaskan kejujuran dan pengabdian masih mungkin diwujudkan. Pendekatan humanisnya menunjukkan bahwa kesejahteraan rakyat harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap pengambilan keputusan.

Sebagai pemimpin muda, Bassirou Diomaye Faye membawa harapan baru bagi Senegal. Dengan visi dan komitmennya, ia berupaya menjadikan pemerintahannya sebagai simbol perubahan dan integritas, bukan sekadar kekuasaan yang dipuja-puja.
Pernyataannya kini menjadi inspirasi global—sebuah pengingat bahwa jabatan bukanlah alat untuk memperkaya diri, melainkan amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

(Red)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here