Cilamaya, Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Meski ada larangan resmi dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait pelaksanaan studi tour dan acara perpisahan bagi siswa kelas 12 tahun ajaran ini, siswa SMK IPTEK Cilamaya tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan perpisahan secara mandiri. Kegiatan ini direncanakan tanpa melibatkan pihak sekolah dan dilaksanakan secara sederhana.
Tim media Deraphukum Biro Karawang mendatangi IPTEK cilamaya dan bertemu langsung dengan kepsek IPTEK Bpa.Engkos kosim di kantor, kami berbicara banyak terkait permasalahan study tour dan beliau menjelaskan bahwasanya semua tanggung jawab berada di bawah naungan P.O (Nazwa Tour & Travel) dan pihak sekolah tidak ikut serta, ikut andil dalam acara ini dikarenakan pihak sekolah mengikuti pergub Dedi Mulyadi.
Ketua Angkatan Siswa Kelas 12 SMK IPTEK Cilamaya, Dede Aditya, menyampaikan bahwa rencana perpisahan ini telah disusun jauh sebelum kebijakan larangan dikeluarkan. “Kami semua sudah sepakat. Ini adalah murni inisiatif dari kami, siswa kelas 12. Tidak ada paksaan dari pihak sekolah ataupun panitia,” ujar Dede kepada KBE, Selasa (29/4).
Menurut Dede, meski sekolah telah mengeluarkan surat resmi untuk menegaskan larangan tersebut, para siswa tetap melanjutkan rencana karena telah membayar biaya kepada pihak penyedia jasa. Namun, ia menegaskan bahwa acara ini bersifat sukarela dan tidak membebani siswa ataupun orang tua.
“Kami ingin acara ini menjadi kenangan manis, dan yang tidak ikut pun kami maklumi. Tidak ada unsur pemaksaan dalam pelaksanaannya,” tambahnya.
Ketua OSIS SMK IPTEK Cilamaya, Tiara Marcelina, turut menegaskan bahwa panitia telah memfasilitasi seluruh peserta dengan program tabungan sejak awal tahun ajaran. “Kami menabung sejak masuk kelas 12, jadi ini sudah kami rencanakan dengan matang agar tidak menjadi beban,” kata Tiara.
Pihak siswa berharap agar tidak ada pihak yang menyalahkan sekolah atas kegiatan ini, karena seluruh proses dirancang dan dilaksanakan secara independen oleh siswa kelas 12. Mereka berharap acara ini bisa menjadi penutup yang berkesan sebelum melangkah ke jenjang selanjutnya.
Dan pihak sekolah jg mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang keliru serta tidak menyudutkan pihak sekolah, guru, maupun kepala sekolah. Karena pihak sekolah juga telah mengantongi surat pernyataan sekolah, orang tua dan siswa itu sendiri. Kami menduga adanya pihak-pihak yang berusaha menjatuhkan nama baik Sekolah IPTEK dan Bapak Engkos selaku pimpinan. Kami tegaskan kembali, studi tour tersebut murni inisiatif pribadi siswa dan tidak berkaitan dengan program resmi sekolah. (Lukmanul Hakim)