Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Sumar Rosul, menyatakan dukungannya terhadap berbagai program kemasyarakatan yang diinisiasi UIN KH. Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Komitmen ini disampaikan saat menerima kunjungan rombongan LP2M UIN Gus Dur di ruang rapat DPRD, Kamis (3/7/2025).
“Alhamdulillah hari ini selesai kegiatan RDP. Kami menerima tamu dari UIN Gus Dur. Ini juga bagian dari masyarakat kita karena UIN Gus Dur berada di wilayah Kabupaten Pekalongan. Mereka adalah bagian dari keluarga kita sendiri yang tentu punya harapan untuk bersama-sama memajukan dan mengembangkan Kabupaten Pekalongan. Output-nya tentu juga untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pekalongan,” ujar Sumar Rosul.
Sumar menilai, sejumlah program yang disampaikan pihak kampus, mulai dari pengelolaan sampah, pembangunan desa moderasi beragama, hingga pelestarian lingkungan dan rempah-rempah lokal, sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah. Desa Linggoasri, misalnya, telah meraih peringkat kedelapan nasional dalam program moderasi beragama, dan diusulkan sebagai percontohan tingkat dunia.
“Yang paling mungkin dan segera itu soal pengelolaan sampah. Yang kedua, untuk desa moderasi beragama di Linggoasri, nanti akan kita dorong menjadi raperda inisiatif DPRD,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran kampus dalam membantu desa menyusun peraturan desa (perdes) yang sering kali terkendala sumber daya.
“Khusus untuk UIN, saya sudah pesankan untuk bersilaturahmi juga dengan pemerintah daerah, dengan Ibu Bupati dan jajarannya. Banyak desa masih kesulitan membuat draf perdes. Ini perlu dibantu lewat naskah akademik dari UIN Gus Dur,” lanjut Sumar.
Sementara itu, Ketua LP2M UIN Gus Dur, Prof. Dr. Moh. Sugeng Sholehuddin, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan dari DPRD. Ia menyebut, UIN Gus Dur berkomitmen memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui program-program sosial berbasis riset dan pemberdayaan.
“Alhamdulillah, hari ini kami bisa diterima oleh Bapak Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Pak Haji Sumar Rosul. Kami berdiskusi, saling mendengarkan, menyamakan persepsi dan pendapat untuk menyatukan visi terkait program-program kemasyarakatan di Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.
Beberapa program strategis UIN Gus Dur yang tengah dikembangkan antara lain penanganan stunting, koperasi Merah Putih, pembangunan Tugu Pancasila, hingga pengembangan komoditas rempah seperti cabai jawa sebagai ikon lokal Pekalongan.
“Kami ingin menjadikan cabai jawa sebagai ikon Kabupaten Pekalongan. Tanaman ini punya khasiat luar biasa, tapi belum banyak dipasarkan secara luas. Padahal ini milik orang Jawa dan menjadi warisan lokal yang layak diangkat,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen, UIN Gus Dur juga telah mengerahkan 1.250 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai desa di Kabupaten Pekalongan.
“Dengan adanya program sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah lewat DPRD, kami ingin menunjukkan bahwa kami benar-benar bekerja dan mencintai masyarakat Kabupaten Pekalongan. Kami berharap sinergi ini tidak berhenti, tidak ada kata penutupan, yang ada hanyalah pembukaan,” pungkas Prof. Sugeng.kas Prof. Sugeng.
(ARIYANTO)