Batam, Kepulauan Riau | Deraphukum.click | Universitas Riau Kepulauan (Unrika) resmi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Manajemen Indonesia (FMI) 2025 yang berlangsung di Ballroom Hotel Planet Holiday & Residence Batam, Rabu (22/10). Acara nasional tersebut dikemas dalam bentuk Seminar Nasional, Call for Papers, serta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional.
Kegiatan bergengsi ini mencatat antusiasme tinggi dengan kehadiran lebih dari 1.000 peserta dari 179 perguruan tinggi, yang tersebar di 31 provinsi dan 87 kota di seluruh Indonesia, mulai Aceh hingga Papua. Tahun ini, FMI mengusung tema besar “Strategi Manajemen Berkelanjutan dalam Membangun Daya Saing dan Ekonomi Maritim.”

Ajang Kolaborasi Akademik Nasional
Acara dibuka oleh Ketua FMI Pusat, Sri Gunawan, yang menegaskan bahwa FMI tidak hanya menjadi forum akademik, tetapi juga ruang persaudaraan antar insan manajemen di seluruh Indonesia.
> “FMI ini bukan hanya ajang berbagi ilmu, tetapi juga tempat menjalin persaudaraan. Dari yang semula tidak saling kenal, kini menjadi saudara,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Pembukaan turut dimeriahkan tarian Zapin Melayu oleh mahasiswa Program Studi Manajemen Unrika sebagai simbol kekayaan budaya Batam.

Pandangan Para Pakar: Daya Saing dan Ekonomi Biru
Empat narasumber nasional dihadirkan dalam sesi utama seminar. Prof. Herry dari Universitas Andalas menekankan pentingnya lompatan strategi kompetitif menuju sustainable blue economy.
> “Keberhasilan bukan lagi diukur dari seberapa cepat kita tumbuh, tetapi seberapa lama kita mampu bertahan dalam perubahan,” jelasnya.
Dari aspek kebijakan daerah, Efrius, Kepala BRIDA Kepri, mengungkapkan bahwa Batam kini memiliki 135 galangan kapal, jumlah terbanyak di Indonesia, yang menjadi modal kuat bagi penguatan ekonomi maritim nasional.
Sementara I Dewa Gede Natih Bernan, ekonom Bank Indonesia Kepri, menjabarkan kinerja ekonomi Kepri yang sejak 2011 konsisten tumbuh di atas rata-rata nasional dan terus menunjukkan tren penguatan.
Diskusi berlangsung interaktif, dipandu oleh Dr. Tubagus Pamungkas, M.Sc., dosen Unrika yang bertugas sebagai moderator.

Rektor Unrika: “Kami Mampu dan Layak di Tingkat Nasional”
Rektor Unrika, Prof. Sri Langgeng Ratnasari, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan menjadi tuan rumah FMI ke-17.
> “Rasanya luar biasa. Kami ini termasuk korwil baru, tapi langsung dipercaya. FMI ke-17 seperti sweet seventeen bagi dunia manajemen Indonesia,” ujarnya.
Total 1.036 peserta terlibat dalam kegiatan, dengan 297 peserta hadir langsung (luring) dan 739 peserta mengikuti daring melalui Zoom.
PKM Internasional di Singapura
Selain seminar, FMI 2025 juga menghadirkan PKM Internasional di Singapura, diikuti 191 peserta, dilaksanakan di Muhammadiyah Islamic College, Marina Bridge, dan Kampung Gelam. Kegiatan ditutup dengan wisata edukatif ke Merlion Park, Jewel, dan Sentosa.
Di sela kegiatan, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antar perguruan tinggi. Sebanyak 19 kampus menandatangani MOU, MOA, dan IA, serta 46 kampus menjadi co-host.
Penutup: Kolaborasi Jadi Kunci
Dalam pesan penutupnya, Rektor Unrika kembali menegaskan pentingnya kebersamaan antar kampus.
> “Kampus besar harus membantu kampus kecil agar sama-sama maju. Dengan semangat kolaborasi, kita membangun bangsa melalui pendidikan.”
FMI 2025 di Batam menjadi bukti bahwa Unrika tidak hanya siap bersaing di kancah nasional, tetapi juga berkontribusi aktif dalam membangun kekuatan ekonomi berbasis maritim yang berkelanjutan.
(Nursalim Turatea)

