Brebes,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Anggota DPRD Kabupaten Brebes dari Fraksi PDI Perjuangan, Ferri Anggrianto, SE, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Brebes, melaksanakan kegiatan reses di Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan, Rabu (15/10/2025).
Reses ini bertujuan menyerap aspirasi masyarakat sekaligus menyampaikan berbagai program strategis yang menjadi prioritas pemerintah daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Ferri didampingi oleh Staf Pendamping DPRD Kabupaten Brebes, Nanda Naufal Rofiza Haidar.
Hadir juga, sejumlah perwakilan masyarakat turut hadir, di antaranya tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi perempuan seperti Fatayat dan Muslimat, serta unsur kepemudaan Desa Cilibur.
Sebagai pimpinan Komisi IV yang membidangi sektor pendidikan, kesehatan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat, Ferri menyoroti pentingnya pemerataan akses pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan.
“Pemerintah Kabupaten Brebes memiliki program unggulan seperti “Satu Rumah Satu Sarjana dan Program Wardoyo”, yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa. Ini harus kita dukung bersama,” ujar Ferri dalam sambutannya.
Dalam sesi dialog, tokoh masyarakat Miftahudin menyampaikan sejumlah aspirasi warga. Salah satunya adalah kebutuhan fasilitas kesehatan berupa pendirian Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Cilibur.
Menurutnya, jarak ke puskesmas induk cukup jauh, sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang cepat dan memadai.
Selain itu, Miftahudin juga mengusulkan pembangunan bronjong di Kali Longkrang untuk memperkuat irigasi pertanian dan mencegah tanah longsor.
Ia juga menyoroti persoalan gangguan hewan liar yaitu kera, dari kawasan Candi Pangkuan yang merusak tanaman warga.
Menanggapi hal tersebut, Ferri menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan dinas terkait.
“Pendirian Pustu membutuhkan proses administrasi dan kelengkapan data, namun kami siap mengawal dan memperjuangkannya. Semua aspirasi warga akan kami tindak lanjuti secara bertahap,” tegasnya.
Isu lingkungan juga mencuat dalam agenda reses ini. Warga mengeluhkan belum tersedianya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Cilibur, yang menyebabkan sampah dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan sekitar.
Ferri menegaskan pentingnya penanganan serius terhadap persoalan tersebut.
“Masalah sampah adalah isu kesehatan jangka panjang. Saya akan sampaikan ke dinas terkait agar segera ditindaklanjuti,” katanya.
Di bidang kesehatan, banyak warga juga mengeluhkan status kepesertaan BPJS Kesehatan yang nonaktif, sehingga tidak dapat mengakses layanan di puskesmas atau rumah sakit.
Ferri menghimbau warga untuk tetap mendatangi fasilitas kesehatan terdekat dan membawa kartu BPJS untuk dilakukan pengecekan.
“Jika ada kendala atau tidak dilayani, silakan laporkan kepada kami. Kami akan bantu tindak lanjutnya. Kesehatan adalah hak dasar masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan reses ini menjadi ruang komunikasi langsung antara warga dan wakilnya di DPRD.
Selain menyerap aspirasi, momentum ini juga menjadi bentuk komitmen Ferri Anggrianto untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memperjuangkan kebutuhan riil warga desa.
“Setiap masukan masyarakat akan kami catat dan perjuangkan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat,” pungkasnya. (Wawan AKA)

