SUBANG | Deraphukum.click | Ketua TP PKK Kabupaten Subang, Ny. Rosnelly, S.KM, menghadiri peluncuran Batik Kamuning yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Santika Premiere, Linggarjati, Kabupaten Kuningan.
Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kabupaten Kuningan dalam memperkuat dan melestarikan budaya lokal melalui penetapan Batik Kamuning sebagai batik khas daerah.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, yang memberikan sambutan pembukaan.
Dalam sambutannya, Noneng menekankan pentingnya pengembangan pewarna alami sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing produk batik di pasar internasional.
Ia mengungkapkan, “Pewarna ini menjadi sangat kendala, Pak, kita dalam berdaya saing di luar negeri. Pasti pertanyaannya, bagaimana mengolah limbahnya dan kelihatannya, dan hasil beberapa studi yang kita lakukan, tidak terlalu menolong untuk membuat si limbahnya ini menjadi ramah lingkungan.”
Noneng juga menambahkan harapannya agar inovasi pewarna alami seperti indigo untuk biru, kunyit untuk kuning, dan daun jati untuk merah dapat dikembangkan di Kuningan, sehingga produk Batik Kamuning dapat diterima sebagai produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Selanjutnya, Pj. Bupati Kuningan, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa Batik Kamuning tidak hanya sekadar kain, tetapi juga simbol dari kearifan lokal yang telah melewati proses panjang.
“Perjalanan-perjalanan Batik Kuningan telah sampai kepada proses yang ditempuh secara sungguh-sungguh. Mulai dari FGD, seminar, lokakarya, dengan melibatkan budayawan, seniman, praktisi, akademisi, tokoh masyarakat, teknokrat, dan seluruh stakeholder,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa Batik Kamuning mengandung nilai historis dan filosofis yang dalam, mencerminkan kekayaan budaya Kuningan.
Pj. Bupati Kuningan berharap bahwa Batik Kamuning dapat meningkatkan apresiasi terhadap budaya Indonesia, mendorong perkembangan ekonomi kreatif, dan mempertahankan identitas budaya lokal di tengah globalisasi.
“Kami berharap kunci Batik Kamuningan ini dapat memperkuat kebanggaan juga antara budaya lokal dan memberikan dampak positif bagi perekonomian serta perkembangan budaya daerah,” tambahnya.
Acara ini juga dimeriahkan dengan fashion show yang menampilkan berbagai desain batik modern berbasis Batik Kamuning, serta pemberian penghargaan kepada para perajin batik yang telah berkontribusi dalam pengembangan Batik Kamuning. (Yandi-Deden)