PURWAKARTA-JABAR | Deraphukum.click | Dengan adanya Aturan terbaru dari Pemerintah Masyarakat sekarang di buat kebingungan harus kemana mencari dan membeli Gas Elpiji 3kg yg saat ini sudah Langka di Peredaran baik Warung, toko, maupun kios sebap sudah tidak di Perbolehkan Untuk di Ecerkan Oleh Pengecer Sama pihak Pemerintah Harus lewat Pangkalan Langsung
Meski sudah adanya aturan dari pihak Pemerintah setidaknya Pemerintah juga harus Paham juga memahami dan bisa mengkaji ulang dari efek sebap akibat dari aturan tersebut yang sudah di berikan ke maymsyarakat
Karna sangat banyak Permasalahan terlihat disini ketika awak media Melakukan Penelusuran dan konfirmasi kepada para warga yang sedang mengantri untuk mendapatkan Gas Elpiji 3kg tersebut, yang dimana sebelumnya masyarakat begitu gampang untuk mendapatkan Gas tersebut sekarang harus susah payah mengantri dulu di Salah satu Pangkalan untuk mendapatkanya dan itupun belum tentu mendapat karna banyakanya masyarakat yg lain ikut mengantri
Saat di konfirmasi oleh awak media pada salah satu Warga Masyarakat yg mengantri di salah satu pangkalan sebut saja ( Kang Deden ) beliau mengatakan kalau aturan pemerintah sekarang membuatnya bingung kenapa Gas Elpiji 3kg sekarang di buat langkadi pasaran kalau memang Pemerintah mau buat harga naik ya naikan saja jangan mempersulit Masyarakat kecil dengan cara seperti ini ujarnya, dengan menunjukan nada kesal
Jika Permasalahan ini tidak segera di atasi oleh pihak Pemerintah untuk mencari solusinya maka tidak menutup kemungkinan Polemik seperti ini akan semakin terus menuju ke ranah yang lebih serius lagi di kalangan Masyarakat bawah terutama bagi warga yang punya usaha kecil seperti jualan gorengan dan makanan serta para warga yang membutuhkan untuk kebutuhan sehari hari
Maka dari itu harapan Masyarakat kepada pihak Pemerintah untuk segera benahi dan tertibkan kembali seperti biasa agar tidak terjadi masalah berkepanjangan di tengah tengah kalangan Masyarakat bawah yang saat ini lagi sulit perekonomiannya, Purwakarta Selasa 4/2/2025.
( Saepul.B)
