Deraphukum.click | Meski tak berkaitan langsung dengan peristiwa heroik tertentu, Tubucing Warbong tetap menyimpan nilai sejarah yang besar. Ia bukan sekadar tugu, tapi simbol kolektif dari semangat rakyat Bekasi yang ikut menyumbangkan darah dan tenaga dalam perjuangan kemerdekaan.
Peran Arnaen: Veteran dan Penggagas Monumen
Sosok Arnaen patut dikenang, bukan hanya sebagai pejuang di medan laga, tetapi juga sebagai pemikir dan penggerak ingatan sejarah lokal. Di usianya yang belum genap 60 tahun, ia telah meninggalkan jejak penting berupa monumen yang hingga kini masih berdiri kokoh di tengah lalu lintas padat Warung Bongkok.
Makam Arnaen kini berada di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bekasi, tempat para pejuang lainnya disemayamkan. Gagasannya untuk mendirikan tugu ini menunjukkan bahwa perjuangan tak selalu dalam bentuk angkat senjata, tapi juga menjaga ingatan kolektif agar tak lekang oleh waktu.
Simbolisasi yang Kuat: Bambu Kuning dan Merah
Pemilihan warna kuning dan merah bukan tanpa makna. Warna kuning melambangkan bambu kuning yang kerap digunakan sebagai senjata rakyat. Sedangkan warna merah di ujung tugu mengisyaratkan darah penjajah yang tertumpah sebagai simbol kemenangan rakyat atas penindasan.
Tubucing Warbong Hari Ini
Kini, Tubucing Warbong menjadi bagian dari lanskap keseharian warga Cikarang Barat. Meski sering luput dari sorotan wisata sejarah, keberadaannya penting sebagai pengingat bahwa semangat perjuangan rakyat Bekasi tak hanya tertulis dalam buku, tapi juga terpahat dalam beton di tengah jalan.
Bagi generasi muda, tugu ini bisa jadi pintu masuk untuk mengenal sejarah lokal lebih dalam. Bahwa di balik tugu yang sederhana, ada semangat besar dan kisah perjuangan yang patut diwariskan.(Davis)