JAWA BARAT | Deraphukum.click | 2 Februari 2025 – Dunia jurnalistik kembali bergelora setelah muncul pernyataan kontroversial terkait bantuan yang diberikan kepada wartawan. Dalam diskusi internal para Kabiro dan wartawan yang tergabung dalam Media Derap Hukum, mencuat tuntutan agar Menteri Desa merevisi ucapannya yang dinilai keliru.
Menurut laporan yang berkembang di kalangan jurnalis, Menteri Desa sebelumnya menyatakan bahwa bantuan untuk wartawan hanya sebesar Rp1 juta. Namun, beberapa wartawan di Jawa Barat mengklaim bahwa jumlah sebenarnya adalah Rp3 juta, sebagaimana disampaikan oleh sejumlah penerima bantuan. Hal ini memicu pertanyaan serius terkait transparansi dan keakuratan informasi yang disampaikan pejabat publik.
Tuntutan Revisi dan Klarifikasi
Yandi, salah satu wartawan dari Subang, secara terbuka menyatakan ketidakpuasannya terhadap pernyataan Menteri Desa. “Betul itu, Menteri Desa bohong lagi. Saya sendiri menerima Rp3 juta,” ujarnya dalam diskusi internal media.
Pernyataan serupa datang dari Kabiro Purwakarta yang meminta Menteri Desa untuk segera merevisi ucapannya. “Kami mendesak adanya klarifikasi agar tidak terjadi hoaks yang menyesatkan masyarakat dan rekan-rekan wartawan lainnya,” ungkapnya.
Seorang peserta diskusi lainnya dengan tegas menyatakan bahwa data daftar penerima bantuan ada di tangannya. “Saya punya daftar lengkap penerima, dan jumlah yang diberikan memang Rp3 juta. Kami berharap pemerintah lebih transparan,” katanya.
Menjaga Kredibilitas dan Profesionalisme Media
Selain membahas isu terkait bantuan wartawan, dalam diskusi yang dipimpin oleh D. Ferdyan selaku Kaperwil Jawa Barat, para wartawan juga mendapatkan arahan penting untuk meningkatkan profesionalisme dalam dunia jurnalistik.
Melalui sebuah himbauan resmi, D. Ferdyan menekankan bahwa setiap Kabiro dan Biro/Wartawan di tingkat kabupaten/kota harus aktif mengirimkan berita minimal setiap dua hari sekali. Langkah ini bertujuan untuk menjaga eksistensi media serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Media Derap Hukum.
“Kita bukan numpang tenar, tapi ingin membangun media yang berintegritas. Konsistensi dalam pemberitaan akan menciptakan nilai positif bagi kita semua,” ujar Ferdyan dalam pernyataannya.
Peran Wartawan dalam Menjaga Keseimbangan Informasi
Diskusi ini semakin menegaskan pentingnya peran wartawan dalam menjaga keseimbangan informasi. Wartawan bukan hanya bertugas menyebarkan berita, tetapi juga mengkritisi kebijakan yang dianggap merugikan atau menyesatkan publik.
“Jika pemerintah tidak transparan, maka media harus hadir sebagai pilar keempat demokrasi. Kita harus terus mengawal kebenaran,” tambah salah satu jurnalis senior dalam diskusi.
Dengan semakin kuatnya tuntutan revisi terhadap pernyataan Menteri Desa, diharapkan pemerintah segera memberikan klarifikasi resmi agar polemik ini tidak semakin berkembang menjadi ketidakpercayaan publik terhadap institusi pemerintahan.
Sebagai jurnalis, menjaga kredibilitas adalah harga mati. Begitu pula dengan pemerintah, yang harus memastikan setiap kebijakan dan pernyataannya berdasarkan fakta yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Diskusi ini tidak hanya menjadi refleksi bagi para jurnalis, tetapi juga sebagai pesan bagi seluruh pemangku kepentingan bahwa transparansi adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap media dan pemerintah.
(Nursalim Turatea)