Bandung, Jawa Barat | DerapHukum.click | 30 Mei 2025, Gempa bumi bermagnitudo 4,0 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Jumat pagi (30/5), sekitar pukul 06.12 WIB. Guncangan dirasakan lemah hingga sedang di sejumlah lokasi, terutama di Kabupaten Bandung dan sekitarnya. Meskipun tidak menimbulkan kerusakan, gempa ini sempat membuat sebagian warga panik dan keluar dari rumah.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat pada koordinat 7,06 LS dan 107,6 BT, sekitar 18 km tenggara Kabupaten Bandung, dengan kedalaman 10 km. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Guncangan Ringan, Tapi Mengejutkan
Sejumlah warga di Kecamatan Ciparay, Majalaya, dan Baleendah melaporkan merasakan getaran ringan selama beberapa detik. Teti (43), warga Ciparay, mengaku merasakan guncangan saat sedang menyiapkan sarapan.
“Tiba-tiba lantai terasa bergetar, dan kaca jendela ikut bergetar ringan. Saya langsung membawa anak keluar rumah sebentar,” ungkapnya.
BMKG menyebutkan bahwa gempa tersebut tergolong gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal, yang kerap terjadi di wilayah pegunungan Jawa Barat bagian tengah dan selatan.
BMKG: Tidak Berdampak Signifikan, Tapi Waspada
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Andri Saputra, menjelaskan bahwa meski gempa ini tidak berdampak besar, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi gempa susulan dan risiko lainnya.
“Wilayah Jawa Barat memiliki sejarah aktivitas seismik yang cukup tinggi karena adanya beberapa sesar aktif. Masyarakat perlu memahami langkah-langkah evakuasi serta selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG,” ujarnya.
Imbauan Kesiapsiagaan
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan hal-hal berikut:
Tetap tenang dan tidak panik
Tidak mudah percaya pada informasi tidak resmi atau hoaks
Menjaga struktur bangunan rumah tetap aman dan tahan guncangan
Memastikan jalur evakuasi di rumah atau lingkungan sekitar dalam kondisi siap digunakan.
BMKG juga mengajak masyarakat untuk terus memperbarui informasi melalui aplikasi InfoBMKG, situs resmi, atau kanal media sosial resmi BMKG guna memantau perkembangan gempa di wilayah masing-masing.(Hilman F)