Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Seorang ibu rumah tangga berinisial IY (43), warga Kelurahan panjang, Kecamatan Pekalongan utara, Kota Pekalongan, mengaku hidup dalam ketidakpastian rumah tangga sejak menikah dengan suaminya berinisial FZ (45) pada tahun 2018. IY yang memiliki lima anak laki-laki ini menangis saat menceritakan kisahnya kepada awak media pada Jumat (25/7/2025).
Menurut IY, sang suami sudah tujuh bulan terakhir tidak pulang ke rumah. Kalaupun pulang, hanya sebentar untuk mandi, kemudian kembali pergi tanpa memberi kabar.
“Kalau pulang cuma sebentar, mandi, lalu pergi lagi entah ke mana. Sudah tujuh bulan begini. Saya capek,” ujar IY sambil menangis.
Ia menuturkan bahwa sejak awal pernikahan, dirinya kerap ditinggalkan tanpa penjelasan. Bahkan, sempat diusir dari rumah. FZ kemudian menikah lagi dengan seorang perempuan di wilayah Panjang Kulon. Namun, setelah istri keduanya meninggal dunia, FZ kembali meminta rujuk.
“Karena saya masih cinta, saya terima dia kembali,” kata IY.
Mereka kemudian menyewa rumah kontrakan di Kuripan, Kecamatan Pekalongan Selatan. Namun, IY kembali ditinggalkan tanpa kabar. Kali ini, FZ juga membawa seluruh isi rumah. Tak lama kemudian, IY diusir oleh pemilik kontrakan karena tidak mampu membayar biaya sewa.
“Saya tinggal di rumah kosong di Krakalan, rumah milik ponakan saya yang sedang bekerja di Jakarta. Saya sempat sakit dan dirawat di rumah sakit,” ungkapnya.
Setelah keluar dari rumah sakit, FZ kembali datang dan mengajak IY menyewa kontrakan di Panjang Indah, Kelurahan Sido Mukti. Namun, hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya FZ kembali pergi, dan IY kembali diusir dari kontrakan.
“Dia datang lagi, minta maaf sambil menangis, katanya sudah insyaf. Saya kasih kesempatan lagi dengan syarat dia harus punya rumah sendiri, karena saya tidak mau terus-terusan diusir dari kontrakan,” tutur IY.
Namun, sejak 10 Juni 2025, FZ kembali tidak terlihat. Hingga 15 Juli 2025, sang suami belum pulang sama sekali.
IY berharap ada kejelasan dalam pernikahannya. “Kalau masih mau menjadikan saya istri, ayo jalani rumah tangga dengan benar. Tapi kalau tidak, ceraikan saya. Saya capek, dari 2018 ditinggal terus-menerus,” ucapnya dengan nada sedih.
Ia juga mengaku bingung karena mendapati data kependudukan suaminya berubah.
“Di KTP suami, statusnya sekarang duda cerai mati. Padahal kami belum cerai. Apa benar bisa data diubah-ubah begitu saja?” katanya sambil menangis.(ARI)