Jakarta | Deraphukum.click | 18 Juni 2025 Indonesia kembali mencatat prestasi gemilang di bidang kesehatan global. Negara ini diakui sebagai contoh terbaik dalam penanganan dan eliminasi malaria di kawasan Asia Pasifik. Pengakuan tersebut diberikan oleh organisasi regional yang menyoroti keberhasilan Indonesia dalam menerapkan strategi eliminasi malaria secara komprehensif, mulai dari upaya pencegahan hingga pengobatan dan kolaborasi antarnegara.
Hingga pertengahan 2025, sebanyak 476 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia atau sekitar 79 persen wilayah nasional, telah dinyatakan bebas malaria. Capaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam kampanye regional untuk mengakhiri penyakit menular tersebut.
Papua Masih Jadi Fokus Perhatian
Meskipun capaian nasional cukup tinggi, tantangan besar masih dihadapi di wilayah timur Indonesia, terutama di Papua. Berdasarkan data terbaru, Papua menyumbang 93 persen dari total kasus malaria nasional. Tingginya angka kasus di kawasan ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain kondisi geografis yang sulit dijangkau, infrastruktur kesehatan yang terbatas, serta mobilitas masyarakat yang tinggi.
Namun demikian, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Kesehatan dan dukungan pemerintah daerah, berbagai program intensif terus digalakkan. Di antaranya adalah:
Peningkatan deteksi dini kasus malaria, melalui pelatihan tenaga kesehatan dan penggunaan alat diagnostik cepat.
Distribusi kelambu berinsektisida secara massal, terutama di daerah-daerah endemik tinggi.
Pemberian obat antimalaria yang efektif, baik untuk pengobatan maupun pencegahan.
Peningkatan akses layanan kesehatan di wilayah terpencil dan perbatasan.
Penguatan dukungan politik dan pendanaan dari pemerintah daerah, yang dinilai sangat krusial dalam menjaga keberlanjutan program.
Target Bebas Malaria Nasional pada 2030
Pemerintah Indonesia tetap optimistis bahwa target bebas malaria secara nasional pada tahun 2030 dapat tercapai. Untuk itu, strategi yang diterapkan tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga melibatkan pendekatan multisektoral—termasuk kerja sama dengan sektor pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan organisasi masyarakat sipil.
“Kesuksesan Indonesia hingga saat ini adalah hasil dari komitmen bersama, mulai dari pusat hingga ke desa-desa. Tapi perjuangan belum selesai, Papua tetap menjadi kunci utama dalam mencapai eliminasi total,” ujar seorang pejabat Kementerian Kesehatan.
Dampak Positif dan Komitmen Global
Keberhasilan Indonesia ini turut memberikan dampak positif secara regional. Beberapa negara di Asia Pasifik mulai mengadopsi pendekatan dan praktik yang dilakukan Indonesia sebagai bagian dari strategi eliminasi di wilayah mereka. Pengakuan ini juga memperkuat peran Indonesia dalam forum-forum kesehatan global yang mendorong agenda penghapusan malaria sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2050.
Sebagai pemimpin regional, Indonesia kini tidak hanya fokus pada pencapaian dalam negeri, tetapi juga berperan aktif dalam berbagi pengalaman dan mendukung negara-negara lain yang masih menghadapi tantangan serupa.(Hilman F)