Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Sejumlah Seniman kota Pekalongan merasa resah gundah gulana karena gaung kegiatan seni di kota Pekalongan terkesan ” Matisuri’
Dewan Kesenian Kota Pekalongan(DKKP) belum dapat mengakomodir seluruh Seniman kota Pekalongan.
Dewan Kesenian Kota Pekalongan dari beberapa dekade pergantian kepemimpinan belum mampu melakukan pembinaan terhadap para Seniman Kota Pekalongan.
” Ketua DKKP yang saat ini tidak dapat mengakomodir Kesenian yang ada di Kota Pekalongan” ungkap Hadi Lempe pada Minggu malam (16/11).
Lebih jauh dikatakan bahwa periode kepemimpinan Ragil selaku Ketua DKKP tidak pernah mengangkat Kesenian Lokal dan melibatkan Seniman Kota Pekalongan.
” DKKP selama ini dalam mengelola anggaran tidak transparan terhadap pelaku seni” terang Jadi.
Sementara itu Ketua PAMDI(Paguyuban artis musik dangdut Indonesia), Saeri menjelaskan bahwa terbentuknya DKKP karena adanya pelaku seni.
” Tanpa adanya pelaku seni tidak akan terbentuk Dewan Kesenian ” ujar Saeri.
Dijelaskan juga Ironisnya DKKP saat mengadakan event mendatangkan pelaku seni dari luar daerah.
” Kita akan segera mengadakan Musyawarah daerah luar biasa(Musdalub)” paparnya.
Kegiatan diatas dilaksanakan di sekitar GOR Jatayu ( Wapress) pada Minggu malam (16/11).

