Brebes,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Persiapan menuju Gebyar Bumiayu Fair (GBF) 2025 terus menunjukkan progres signifikan. Salah satu tonggak penting dalam proses ini adalah pelaksanaan rapat konsolidasi, yang digelar pada Senin malam, 23 Juni 2025, di Aula Kecamatan Bumiayu.
Rapat pleno ini, dipimpin langsung oleh Ketua Panitia GBF 2025, Fatkhurokhman Wahid, S.H., atau biasa disapa Bung Omang dan menghasilkan keputusan strategis: pengesahan struktur resmi panitia GBF 2025.
Penetapan ini memperkuat dasar operasional panitia dalam mempersiapkan penyelenggaraan GBF yang dijadwalkan berlangsung di Lapangan Asri Bumiayu.
Dengan penuh semangat dan keterbukaan, acara berjalan dengan lancar.Hadir pada kegiatan tersebut Forkopincam Bumiayu, penasehat dan seluruh unsur kepanitiaan GBF tahun 2025.
Dalam sambutannya,Sekcam Bumiayu Akhmad Rofi, menyampaikan apresiasi terhadap semangat kolektif dan dedikasi panitia yang dinilainya sebagai modal sosial utama bagi keberhasilan GBF 2025.
“Kekompakan dan kolaborasi adalah warisan nilai dari para pendahulu kita. Ini harus terus dirawat sebagai fondasi keberhasilan bersama,” tegasnya.
Senada, AKP Kasam menekankan pentingnya komunikasi internal yang terbuka dan bertanggung jawab, terlebih di tengah derasnya arus informasi di era digital.
“Kritik itu penting, tapi harus disampaikan secara bijak dan membangun. Jangan sampai menjadi pemicu perpecahan, apalagi di era media sosial yang rawan disalahartikan,” pesannya.
Ia juga menegaskan bahwa proses pembentukan panitia dilakukan secara demokratis dan transparan, dengan pemilihan ketua yang melibatkan lima kandidat serta disaksikan langsung oleh unsur Forkopincam.
H. Nur Hendro, S.H., anggota DPRD Kabupaten Brebes sekaligus penasehat GBF 2025, turut menyampaikan pandangannya. Ia menilai bahwa penyelenggaraan GBF tahun ini mencerminkan arah yang lebih demokratis dan inklusif.
“Tidak ada yang salah dari proses sebelumnya, tapi tahun ini lebih sehat secara manajemen dan partisipatif. GBF bukan sekadar tradisi, tapi representasi kemajuan budaya dan sosial masyarakat Bumiayu dan sekitarnya” ujarnya.
Ketua Panitia GBF 2025, Fatkhurokhman Wahid, S.H , menekankan bahwa GBF bukan semata-mata ajang hiburan, melainkan momentum strategis untuk memperkuat nilai gotong royong, menjalin solidaritas sosial, serta menggerakkan ekonomi lokal.
“Kami ingin menciptakan ruang kebahagiaan kolektif yang inklusif dan berdampak. GBF harus menjadi milik bersama, bukan segelintir pihak. Kritik kami sambut, selama itu membangun,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengesampingkan ego dan bersatu demi tujuan bersama.
“Sudah saatnya menanggalkan kepentingan pribadi. GBF adalah ruang pemersatu. Mari bergandengan tangan demi Bumiayu , Brebes Selatan yang lebih baik, pungkasnya.
Selain menetapkan struktur panitia secara resmi, rapat juga menghasilkan kesepakatan mengenai pembagian tugas di masing-masing bidang.
Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah agenda sosial, seperti inisiatif bantuan untuk anak-anak yatim piatu dan tempat ibadah, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap masyarakat.
Dengan struktur organisasi yang telah terbentuk, komitmen kolaboratif lintas elemen, serta orientasi sosial dan budaya yang kuat,GBF 2025 diyakini akan menjadi perhelatan yang tidak hanya meriah dan aman, tapi juga bernilai strategis bagi pembangunan sosial-ekonomi lokal.
(Wawan AK)