- Advertisement -spot_img
HomeBeritaTradisi Obrog-Obrog Pasukan Unik Pengingat Waktu Sahur Selama Bulan Ramadhan Khas Majalengka

Tradisi Obrog-Obrog Pasukan Unik Pengingat Waktu Sahur Selama Bulan Ramadhan Khas Majalengka

- Advertisement -spot_img

MAJALENGKA | Deraphukum.click | Obrog-Obrog Adalah Sekumpul Anak Muda Mudi Beserta Orang Tua, Yang Mempunyai Tugas Mulia Yakni Membangunkan Dan Mengingatkan Waktu Sahur Selama Bulan Ramadhan, Dengan Maksud Agar Para Warga Dapat Melaksanakan Ibadah Puasa Dengan Lancar. Minggu (07/04/2024)

Kata Obrog-Obrog berasal arti membangunkan sahur dengan heboh, dan di kenal sebagai tradisi ‘alarm’ sahur bagi warga Kabupaten Majalengka selama bulan Ramadan. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun.

Penikmat sejarah sekaligus Ketua Gruop Madjalengka Baheula (Grumala), Nana Rohmana atau yang lebih akrab disapa Kang Naro mengatakan, obrog-obrog mulai menjadi tradisi membangunkan sahur warga Majalengka sekitar tahun 90-an. Namun sebelum tahun 90-an, nama membangun sahur di Majalengka belum disebut obrog-obrog.

“Kira-kira tahun 90-an (obrog-obrog mulai jadi tradisi di Majalengka). Sebelumnya mah saya pas masih muda sekitar tahun 70 sampai 80-an sebutannya itu ngahelar atau ngelar. Sebutan obrog-obrog itu populernya di Cirebon dan Indramayu sebenarnya,” kata Naro kepada deraphukum.click.

Aktivitas obrog-obrog biasa digelar dari pukul 00.30-03.30 WIB. Cara membangunkan sahurnya pun terbilang unik dan heboh. Sebab, mereka berkeliling kampung sambil menyuguhkan sejumlah lagu dangdut di sertai musik live bahkan ada yang menggubakan sound sistem modern. Itulah yang di lakukan Rifki(17) pemuda dari Desa Cikeusik, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Kepada awak media deraphukum.click.

“Acara ini mah emang udah dari jaman kakek nenek saya juga melaksanakanya, dulu sih pake alat-alat tradisional, kalo sekarang kita sudah pakai sound sistem, ya selain mengingatkan kita juga membangunkan warga yang mau menyantap sahur, biar puasanya kuat” Ungkapnya

Obrog-obrog pun akan menggelar penutupan acara yakni berkeliling meminta seikhlasnya dari para warga untuk berbagi dengan pasukan obrog-obrog dengan cara berkeliling pagi hari hingga sore di waktu H-3 sampai dengan H-1.  Serta berharap ini menjadi sebuah tradisi yang tidak boleh hilang, Ucap Silviana(22) warga sekitar.

“Ya ini sih mengingat bentar lagi lebaran, mereka pasti keliling untuk meminta seikhlasnya apapun yang di berikan, kadang beras, kadang uang, kadang rokok dan apapun sih, tapi mereka tidak pernah memaksa untuk warga wajib memberi, dan semoga tradisi ini jangan sampai hilang hingga nanti ke depan nya” Tutupnya. (Dadan.R)

 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here