- Advertisement -spot_img
HomeBeritaPasien Meninggal Setelah Operasi Caesar di RS Hastien, Keluarga Pertanyakan SOP Rumah...

Pasien Meninggal Setelah Operasi Caesar di RS Hastien, Keluarga Pertanyakan SOP Rumah Sakit

- Advertisement -spot_img

KARAWANG | Deraphukum.click | Seorang pasien yang baru saja menjalani operasi caesar di Rumah Sakit Hastien, Jl. Karyabakti No. 53, Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, mengalami sesak napas usai operasi pada Kamis (6/3/2025). Pasien sempat mendapat perawatan intensif di ICU RS Hastien sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, pada Sabtu malam (7/3/2025).

Sayangnya, pasien meninggal dunia pada Sabtu pagi (8/3/2025).
Ketika dikonfirmasi, Arif selaku Humas RS Hastien menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur sesuai standar operasional (SOP).
“Pihak kami sudah semaksimal mungkin menjalankan prosedur sesuai SOP, Pak,” ujar Arif kepada awak media.

Namun, saat media mencoba meminta keterangan dari dokter yang menangani pasien, Arif menolak dengan alasan privasi dan menyebut bahwa hanya keluarga pasien yang dapat berkomunikasi langsung dengan dokter.
“Untuk konfirmasi kepada dokter yang menangani tidak bisa, kecuali keluarga pasien sendiri, karena ini privasi,” tegasnya.

Puskesmas dan Dinkes Dimintai Keterangan
Tim media juga menghubungi Puskesmas Cibuaya, yang diketahui sebagai pihak yang merujuk pasien ke RS Hastien. Kepala Puskesmas, dr. Eva, mengaku belum mengetahui detail kondisi pasien sebelum dirujuk dan berjanji akan mengecek data kesehatan pasien di puskesmas.
“Waduh, saya nggak tahu, Pak, soalnya datanya nggak ada di sini. Kalau bisa, coba kirim data pasiennya, nanti kami cek,” jelas dr. Eva

Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, Ucin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang meminta media mengirimkan data pasien agar pihaknya bisa menindaklanjuti kasus ini ke Kepala Dinas (Kadin) atau bidang pelayanan kesehatan (Yankes).
“Kirim data pasien, nanti saya sampaikan ke Pak Kadin atau ke bidang Yankes,” ungkapnya.

LSM Laskar NKRI Soroti SOP RS Hastien
Ketua DPC LSM Laskar NKRI Kecamatan Cibuaya, Ismail alias Agis Cakra, ikut angkat bicara terkait kasus ini. Ia mempertanyakan standar pelayanan RS Hastien dalam menangani pasien yang sebelumnya tidak memiliki riwayat asma dan dinyatakan sehat untuk menjalani operasi.
“Jika pasien tidak memiliki riwayat asma dan dinyatakan sehat hingga bisa menjalani operasi, berarti sudah melalui tahapan pemeriksaan dokter. Lalu, mengapa setelah operasi terjadi sesak napas hingga meninggal dunia?” ujar Agis.

Ia juga mempertanyakan penerapan SOP di RS Hastien.
“Seperti apa SOP dan penanganan di RS Hastien ini? Jangan sampai pasien dijadikan alat uji coba. Ini perlu dipertanyakan ke pihak rumah sakit,” tegasnya.

Agis mendesak pihak berwenang untuk turun tangan menyelidiki kasus ini agar tidak terjadi lagi di masa depan.
“Kami harap pihak terkait segera bergerak menyelidiki kasus ini. Jangan sampai dibiarkan dan terulang lagi, karena ini menyangkut nyawa manusia,” tutupnya.

Sementara itu, pihak RS Hastien melalui Humas, Arif, mengungkapkan belasungkawa dan permohonan maaf kepada keluarga pasien.
“Kami atas nama RS Hastien mengucapkan turut berdukacita untuk almarhum dan memohon maaf kepada keluarganya. Kami akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik dan aman bagi semua pasien kami,” jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak medis terkait penyebab pasti kematian pasien. (Red)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News
- Advertisement -spot_img

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here