KARAWANG | Deraphukum.click | Biaya penginapan hotel dalam anggaran perjalanan dinas untuk kegiatan rapat pimpinan dan anggota DPRD diduga dikorupsi.
Pasalnya , dari perbincangan bersama salah seorang anggota dewan yang masuk ke redaksi. Diduga dalam kegiatan kunjungan anggota dewan, baik antar kota maupun luar kota ada permainan anggaran atau modus biaya bill (tagihan) hotel.
“Dalam setiap kunjungan kita ini dikasih anggaran untuk biaya hotel, transport dan uang harian. Biaya ini ditanggung oleh pemerintah. Contoh kalau kita kunjungan antar kota, kadang-kadang oleh ASN Sekretariat Dewan (Setwan) -nya kelebihan anggaran pembiayaan itu tidak dikasihkan,” kata dewan tersebut dengan nada kesal.
“mereka mengatakan.. biar pak, hotel kita yang pesankan, tapi mereka pesannya yang dibawah harga yang sudah dianggarkan, misalnya hotel yang semalam Rp. 600 ribu, nah kelebihannya ini kadang- kadang tidak dikasihkan kepada kita, malah kadang-kadang juga diambil lebih dulu oleh mereka,” ungkapnya lagi menuturkan apa yang dialaminya.
Lebih lanjut ia menuturkan, rekan-rekan dewan lainnya pun menyarankan dan mengingatkan kepada dirinya, untuk jangan mau diperlakukan seperti itu (dibodoh-bodohi). Sehingga ia pun mengikuti apa yang menjadi saran mereka (rekan sesama dewan), dan ternyata tak sedikit anggota dewan mengambil biaya penginapan dengan uangnya saja semua lalu menyewa hotel sendiri. Karena sisa kelebihan anggarannya jauh lebih besar.
“Saya sendiri aja sampai kaget, pantas banyak anggota dewan yang memesan hotel sendiri (sambil menyebutkan salah satu fraksi), ternyata kelebihannya sangat banyak. Sehingga lebih baik kita menyewa saja hotel sendiri. Anggaplah biaya penginapan sekali kunjungan kita Rp. 3 juta, kita bisa menyewa penginapan yang Rp. 800 ribu, sisanya sudah lumayan.,” ujarnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Sekretariat Dewan, tidak mau memberikan jawaban dan mengarahkan awak media untuk mengkonfirmasikannya kepada humas.
Terpisah, Humas Dewan juga malah balik meminta awak media menanyakan kembali kepada narasumber.
“Coba tanya lagi ke Dewannya, sisa uang tersebut kemana,” singkatnya.(Red)