Hay Guys…!!! Yuk Kita Peringati Hari Pendidikan Nasional Dengan Mengenal Biografi, Perjuangan Dan Karya Karya Dari Pahlawan Pendidikan : Ki Hajar Dewantara

Lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hajar Dewantara terlahir dari keluarga kraton Yogyakarta sebagai golongan ningrat.

Selain menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, ia juga seorang:

Kolumnis

Politisi

Pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa.

Taman Siswa suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi.

Tujuannya, untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priayi maupun orang-orang Belanda.

Mari Kita Menyambut Hari Pahlawan Nasional, Yuk simak biodata dan biografi singkat Ki Hajar Dewantara di sini…!!!

Hari Pendidikan Nasional jatuh pada 2 Mei 2024 dan salah satu cara merayakannya bisa dengan melakukan upacara bendera.

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh pemikir yang visioner dan gigih dalam memperjuangkan pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

Berikut biodata Ki Hajar Dewantara.

Nama Lengkap: Ki Hajar Dewantara

Nama Asli: Raden Mas Soewardi Soerjaningrat

Tanggal dan Tempat Lahir: 2 Mei 1889, Kadipaten Paku Alaman, Yogyakarta

Meninggal: 26 April 1959, Yogyakarta

Anak: Bambang Sokawati Dewantara, Syailendra Wijaya, Ratih Tarbiyah, Asti Wandansari, Subroto Aria Mataram, Sudiro Alimurtolo

Pasangan: Nyi Sutartinah

Tempat pemakaman: Taman Wijaya Brata, Yogyakarta

Jabatan sebelumnya: Menteri Pengajaran Republik Indonesia (1945–1945)

Berikut ini biografi singkat Ki Hajar Dewantara, mulai dari pendidikannya hingga perjuangannya untuk bangsa Indonesia.

1. Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, atau Soewardi berasal dari lingkungan keluarga bangsawan Kadipaten Pakualaman.

Ia merupakan putra dari GPH Soerjaningrat dan cucu dari Paku Alam III.

Ki Hajar telah menamatkan pendidikan dasar di Europeesche Lagere School.

Sekolah tersebut merupakan sekolah dasar khusus untuk anak-anak yang berasal dari Eropa.

Setelah itu, ia sempat melanjutkan pendidikan kedokteran di STOVIA.

Namun, ia tidak menamatkannya karena kondisi kesehatan yang buruk.

2. Awal Karier Ki Hajar Dewantara

Tanpa melanjutkan sekolah, ia pun bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar.

Ia pernah bekerja untuk surat kabar Sedyotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.

Soewardi tergolong salah seorang penulis yang andal pada masanya.

Gaya tulisannya bersifat komunikatif dengan gagasan-gagasan yang antikolonial.

3. Perjuangan Ki Hajar Dewantara Muda

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Ki Hajar Dewantara memulai kariernya sebagai seorang wartawan atau penulis di beberapa media.

Salah satu tulisan Ki Hajar Dewantara yang terkenal yaitu, “Seandainya Aku Seorang Belanda”, yang memiliki judul asli Als ik een Nederlander was.

Tulisan tersebut dimuat dalam surat kabar de Express milik Dr. Douwes Dekker, tahun 1913.

Berita Lainnya  Pria bermasker nekat ONANI di dalam angkot yang banyak penumpang cewek

Artikel tersebut ditulis sebagai protes atas rencana pemerintah Belanda untuk mengumpulkan sumbangan dari Hindia Belanda (Indonesia).

Guna perayaan kemerdekaan Belanda dari Prancis.

Selain bertugas menjadi wartawan, Ki Hajar Dewantara juga ikut bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo (BO) tahun 1908.

Ia tergabung dalam seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

4. Mendirikan Indische Partij Bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker

Selain dari menulis, bersama dengan rekannya, Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara juga mendirikan Indische Partij.

Partai politik pertama ini didirikan pada 25 Desember 1912.

Indische Partij merupakan partai pertama Indonesia yang menggaungkan kebebasan Hindia yang beraliran nasionalisma dengan semboyan “indie untuk indier”.

Pembentukan partai tersebut bertujuan untuk mempersatukan Hindia Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Partai ini menggabungkan kelompok masyarakat, seperti kelompok Indo (campuran Eropa dan Pribumi), dan Pribumi atau Bumiputera.

Indische Partij aktif bergerak di penjuru Hindia Belanda dengan tujuan menyebarkan gagasan nasionalisme.

Selain itu, untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, dengan tujuan mengakhiri penjajahan yang terjadi di tanah air.

5. Mengalami Pengasingan di Belanda

Gerakan serta sindiran Ki Hajar Dewantara dalam tulisannya dan di beberapa tulisan lainnya pada akhirnya menyulut kemarahan dari Belanda.

Hingga pada akhirnya Gubernur Jendral Idenburg memerintahkan pengasingan Ki Hajar Dewantara di Pulau Bangka.

Namun, atas permintaan kedua rekannya yang juga dihukum dan diasingkan, dr. Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, pengasingan mereka pun dipindahkan ke Belanda.

Pengasingan tersebut tidak disia-siakan oleh Ki Hajar Dewantara.

Di Belanda, ia mendalami bidang pendidikan dan pengajaran, hingga pada akhirnya memperoleh sertifikat Europeesche Akte.

Setelah melewati masa pengasingan pada tahun 1918, Soewardi pun mulai mencurahkan perhatiannya yang tinggi dalam bidang pendidikan.

Tujuannya untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

6. Mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa

Pada 3 Juli 1922, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Perguruan Nasional Taman Siswa.

Taman Siswa merupakan sebuah perguruan yang bercorak nasional dengan menekankan rasa kebangsaan dan cinta tanah air, serta semangat juang untuk memperoleh kemerdekaan.

Tidak hanya melalui pendirian Taman Siswa, perjuangan Ki Hajar Dewantara juga melanjutkan menulis di berbagai surat kabar.

Bedanya, tulisannya kali ini tidak lagi bernuansa politik, melainkan lebih dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.

Tulisan-tulisannya tersebut berisi konsep-konsep pendidikan dan kebudayaan yang luas dan berwawasan kebangsaan.

Melalui konsep-konsep itulah ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.

Berita Lainnya  Polres Pekalongan Kota Gencar Berantas Premanisme

7. Semboyan Ki Hajar Dewantara

Dalam perjuangannya tersebut, ia memiliki beberapa semboyan yang terkenal, yaitu:

Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan).

Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide).

Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik).

Semboyan-semboyan tersebut masih tetap digunakan dalam dunia pendidikan kita, hingga saat ini, utamanya di sekolah Taman Siswa.

8. Melepas Gelar Bangsawan dan Mengganti Nama

Memasuki usia ke 40 tahun, Ki Hajar Dewantara pun melepas gelar kebangsawanannya, dan mengganti nama aslinya dari Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Hal tersebut bertujuan agar ia dapat dengan bebas lebih dekat, baik secara fisik maupun hati dengan rakyat Indonesia.

Pada masa pendudukan Jepang, ia diangkat sebagai salah satu pimpinan pada organisasi Putera, bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan K.H. Mas Mansur.

Berkat perjuangannya tersebut, tak heran jika ia dijadikan pahlawan nasional untuk pendidikan di Indonesia.

Lalu, hari lahirnya, yaitu pada 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional, Moms.

Hal tersebut tentunya untuk menghargai dan menghormati segala pemikiran-pemikiran dan tindakannya yang membawa Indonesia dalam kemerdekaan.

9. Menteri Pendidikan Indonesia

Di masa kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara pun diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan pertama di tahun 1950.

Setelah itu Ki Hajar Dewantara juga mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Gajah Mada (1959) serta diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 1959.

Bertugas sebagai menteri pendidikan di Indonesia yang pertama, ia melakukan berbagai macam pergerakan dan dibahas pada buku Ki Hadjar Dewantara: Putra Keraton Pahlawan Bangsa.

10. Meninggalnya Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Kota Yogyakarta pada 26 April 1959.

Lokasi wafatnya di Padepokan Ki Hadjar Dewantara.

Jenazahnya kemudian disimpan di Pendapa Agung Taman Siswa untuk kemudian dimakamkan di Taman Wijaya Brata pada tanggal 29 April 1959.

Taman Wijaya Brata beralamat di Jl. Soga No.28, Tahunan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Upacara pemakamannya dipimpin oleh Soeharto yang bertindak sebagai inspektur upacara saat itu.

Karya-karya Ki Hajar Dewantara

Semasa hidupnya, Ki Hajar Dewantara memiliki beberapa karya tulis ternama.

Bahkan berkat pemikiran yang ia tuangkan dalam buku berhasil memberikan perkembangan terhadap Pendidikan di Indonesia.

Mengutip dari Gramedia, berikut ini beberapa karya Ki Hajar Dewantara:

Berita Lainnya  Anggota Resmob Polres Pekalongan Kota Sambangi Makam Sapuro, Cegah Aksi Premanisme

1. Buku Bagian Pertama: Tentang Pendidikan

Buku pertama miliki Ki Hajar Dewantara ini berisikan tentang gagasan dan pemikirannya dalam pendidikan nasional di Indonesia.

Beberapa pembahasan utama yang terdapat di buku ini adalah Pendidikan kanak-kanak, Pendidikan Sistem Pondok, Adab dan etika keteladanan, Pendidikan dan kesusilaan.

2. Buku Bagian Kedua: tentang Kebudayaan

Pada buku ini, Ki Hajar Dewantara menuliskan tentang pendidikan lagi, tetapi lebih membahas mengenai kebudayaan dan kesenian.

3. Buku Bagian Ketiga: tentang Politik dan Kemasyarakatan

Di bukunya yang ketiga, Ki Hajar Dewantara yang menuliskan tentang kisah politik yang terjadi di tahun 1913-1922.

Tulisan-tulisan Ki Hajar di buku ini juga menyinggung imperialis Belanda.

Selain itu, beliau juga menggambarkan tentang kisah perempuan dan pejuangannya di masa tersebut.

4. Buku Bagian Keempat: tentang Riwayat dan Perjuangan Hidup Penulis

Pada buku bagian keempat, Ki Hajar Dewantara tidak lagi menuliskan tentang kisah pendidikan dan politik pada masanya.

Di buku ini, ia lebih banyak mengisahkan tentang kisah kehidupan dan perjuangan hidup perintis.

Konsep Trilogi Ki Hajar Dewantara

Trilogi Ki Hajar Dewantara adalah konsep yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara.

Konsep ini mencakup tiga prinsip utama dalam pendidikan yang dianggapnya sebagai fondasi penting untuk pembentukan manusia berkualitas.

Berikut konsep dalam Trilogi Ki Hajar Dewantara:

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha

Prinsip ini berfokus pada pembentukan karakter atau budi pekerti yang baik.

Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti “sebelum memerintah, harus bisa memimpin diri sendiri terlebih dahulu”.

Artinya, sebelum seseorang memimpin orang lain, dia harus memiliki kepemimpinan dalam mengendalikan dirinya sendiri.

Prinsip ini menekankan pentingnya pembentukan moral dan karakter yang kuat pada setiap individu.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Prinsip kedua ini mengacu pada pengembangan potensi diri.

Ing Madya Mangun Karsa berarti “di tengah membangun cita-cita”.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa setiap individu harus diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakat agar dapat mencapai cita-cita dan tujuan hidup.

3. Tut Wuri Handayani

Prinsip ini menekankan pentingnya pembangunan masyarakat.

Tut Wuri Handayani secara harfiah berarti “tali pusat yang mengikat”.

Prinsip ini mengajarkan pentingnya saling membantu dan bekerja sama dalam memajukan masyarakat.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan.

Kedua hal ini diperlukan untuk membantu membangun masyarakat yang lebih baik.

Itulah biodata dan biografi singkat Ki Hajar Dewantara yang bisa Moms ajarkan pada Si Kecil. (Red)

Bagikan Artikel

Berita Terbaru

HUKUM & KRIMINAL

Pria Siram Air Keras ke Mantan Istri Siri dan Pria Dekatnya, Polisi Ungkap Motif Sakit Hati

Jakarta Pusat | Deraphukumclick | Peristiwa tragis terjadi di Jalan Garuda, Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/5/2025) siang. Seorang pria berinisial...

Lapas Karawang Perangi Narkoba dan HP, Kepala Lapas: Kami Siap Tindak Tegas

Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Seluruh petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang mengucapkan Ikrar Zero Narkoba dan HP sebagai bentuk komitmen menciptakan...

Kepala Desa dan Kepala Dusun Barung Kersap Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat

KARO, Sumatra Utara | DerapHukum.click | Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali menjadi sorotan setelah Kepala Desa dan Kepala Dusun...

Ormas TRINUSA pungli ke pedagang di daerah SGC Cikarang Hingga Meraup Rp. 5,8 Milyar dan sudah beroperasi selama 5 Tahun

Cikarang,BEKASI | DerapHukum.Click | Polisi mengungkapkan ormas Trinusa meraup Rp 5,8 miliar dari hasil pungli pedagang di Sentra Grosir Cikarang (SGC), Bekasi selama 5...

SMKN 13 BANDUNG Di duga adanya Pungli,Orang tua siswa-siswi di mintai sumbangan hingga sampai Rp. 5,5Juta, KEPSEK kini di panggil Disdik

Bandung,Jawa Barat | DerapHukum.Click | Atas laporan adanya dugaan pungutan liar (pungli) SMKN 13 Bandung, pihak Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VII Jawa...

Pencuri Spesialis Sekolah di Pekalongan Dibekuk Polisi

PEKALONGAN, Jawa Tengah | Derahukum.click | Seorang pencuri spesialis sekolah yang kerap beraksi di wilayah Kabupaten Pekalongan akhirnya dibekuk polisi. Pelaku berinisial AA (22),...

Peristiwa

Rekomendasi

POLITIK

DAERAH

Wakil Bupati Subang Hadiri Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon, Meriahkan Tradisi Ngagubyag Bersama Warga

Subang, Jawa Barat | Deraphukum.click – Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M., didampingi Wakil Ketua TP PKK Subang, Ega Agustine Rosyadi,...

Tataliwargi Dahana Lestarikan Cagar Budaya Lewat Harmoni Pertunjukan Angklung

Subang, Jawa Barat | DerapHukum.click | Dalam upaya mempererat silaturahmi sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian budaya Nusantara, organisasi Tataliwargi Sekar Arum Dahana menggelar kunjungan...

Diduga Lapar, Pemilik Rumah di Pekalongan Mengamuk dan Membakar Dapur Sendiri

PEKALONGAN, Jawa Tengah | DerapHukum.click | Sebuah rumah di Desa Bojong Minggir, RT 15 RW 8, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, terbakar pada Jumat malam...

RSUD Mayjen H.A. Thalib Gelar Pelatihan BTCLS Bagi Perawat

Sungai Penuh, Jambi | Deraphukum.click | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mayjen H.A. Thalib Sungai Penuh terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak. Kali ini,...

Warga Kecamatan Tirto Keluhkan Banjir Rob yang Belum Surut

Pekalongan, Jawa Tengah | Deraphukum.click | 30 Mei 2025 — Warga di wilayah Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mengeluhkan banjir rob yang hingga...

Kepala Desa dan Kepala Dusun Barung Kersap Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat

KARO, Sumatra Utara | DerapHukum.click | Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali menjadi sorotan setelah Kepala Desa dan Kepala Dusun...

TNI POLRI

Kapolres Tanah Karo Sambangi Masjid Muhammad Chang Ho, Gelar Jumat Curhat Bersama Tokoh Agama dan Jamaah

KARO, Sumatra Utara | DerapHukum.click | Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr.Opsla, melakukan kunjungan ke Masjid Muhammad Chang Ho yang...

Lapas Karawang Perangi Narkoba dan HP, Kepala Lapas: Kami Siap Tindak Tegas

Karawang, Jawa Barat | Deraphukum.click | Seluruh petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang mengucapkan Ikrar Zero Narkoba dan HP sebagai bentuk komitmen menciptakan...

Indonesia dan Prancis Perkuat Kemitraan Strategis di Sektor Pertahanan

Jakarta | Deraphukum.click | 29 Mei 2025 | Indonesia dan Prancis sepakat memperkuat kemitraan strategis di sektor pertahanan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI)...

Demi Ketertiban dan Rasa Aman, Kapolres Pekalongan Beserta PJU Turun Langsung Pastikan Keamanan Kegiatan Gereja

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan – Polda Jateng – Dalam rangka memastikan keamanan dan kenyamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah peringatan Kenaikan...

Respon Cepat Tanggapi Laporan Warga, Polsek Bojong Amankan Juru Parkir Liar

Pekalongan,Jawa Tengah | Deraphukum.click | Polres Pekalongan – Polda Jateng – Polsek Bojong menindaklanjuti laporan dari warganya terkait adanya ancaman dari pemuda yang berprofesi...

Gelar KRYD Guna Antisipasi Kriminalitas dan Premanisme, Polsek Kedungwuni Berikan Himbauan kepada Pengamen Jalanan

Pekalongan,Jawa Tengah | DerapHukum.Click | Polres Pekalongan – Polda Jateng – Upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya, Polsek Kedungwuni menggelar Kegiatan...

NASIONAL

NEWS UPDATE

TOP NEWS

PENDIDIKAN

- Advertisement -spot_img

ARTIKEL LAINNYA

SPORT

Dispora Kota Tangerang Dukung Turnamen Futsal Kapolres Cup 2025

Tangerang, | DerapHukum.Click | Open turnamen yang melibatkan 32 peserta dari berbagai organisasi kewartawanan, LSM, Ormas, Karang taruna, dan instansi se Kota Tangerang dalam...

Di Tengah Tengah konvoi sporter Persib “Bobotoh”, Dedi Mulyadi ikut Menyuarakan kemenangan Persib Bandung di atas mobil

Bandung,Jawa Barat | DerapHukum.Click | Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengikuti konvoi Persib Juara bersama massa dari Bobotoh, fans Persib, yang dimulai dari Balai...

Tingkatkan Skill Anggota, Polres Pekalongan Gelar Latihan Beladiri Polri

Pekalongan,Jawa Tengah | DerapHukum.Click | Polres Pekalongan – Polda Jateng – Dalam rangka meningkatkan skill (kemampuan) beladiri Polri masing-masing anggota, Polres Pekalongan menggelar latihan beladiri...

Orang tua sambut Anak nya pulang dari BARAK MILITER

Purwakarta,Jawa Barat | DerapHukum.Click | Sebanyak 39 siswa SMP di Purwakarta , Jawa Barat, telah selesai mengikuti pendidikan berkarakter bela negara di barak TNI...

Ketua IWOI : KONI Karawang Harus Berubah, Olahraga Butuh Pemimpin Serius dan Terbuka

Karawang,Jawa Barat | DerapHukum.Click | Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Karawang, Syuhada Wisastra, mengucapkan selamat atas pengukuhan kepengurusan Komite Olahraga...

Purwakarta Bupati Cup 2025, Football Turnamen Antara Apdesi DPK Pondok Salam Melawan Disperkim

Purwakarta,Jawa Barat | DerapHukum.Click | Purwakarta Football Turnamen Bupati Cup 2025 telah di Mulai dari Hari Kemaren Tepatnya Hari Sabtu 17/5/2025, Lapangan Bola Tersebut Berlokasi...

PROFILE

Dedikasi untuk Hukum dan Pers: Icang Rahardian Raih Lima Sertifikasi Khusus

Jakarta | Deraphukum.click | 30 Mei 2025 — NR. Icang Rahardian, SH., kembali menunjukkan komitmennya dalam bidang hukum dan kepatuhan dengan berhasil meraih lima...

Dari Desa Gale-Gale ke Barisan TNI: Kisah Inspiratif Tris Sugandi Tomia

WONOGIRI, JAWA TENGAH | Deraphukum.click | Kabar membanggakan datang dari Desa Gale-Gale, Kecamatan Pasanea, Kabupaten Masohi, Pulau Seram Utara Barat. Seorang pemuda tangguh, Tris...

YARA himbau masyarakat hati hati dengan iming-iming bantuan

Blang Pidie, Aceh | Deraphukum.click | Kabid Advokasi YARA Aceh Barat Daya, Putra Yulaisa, SH, mengimbau masyarakat Abdya agar berhati-hati terhadap oknum-oknum yang meminta...

Peringati 1 Mei, Ketua IWOI Karawang Syuhada Wisastra Ajak Buruh dan Pengusaha Bangun Harmoni Industri

KARAWANG, Jawa Barat | Deraphukum.click | Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Karawang, Syuhada Wisastra, menyampaikan ucapan Selamat Hari Buruh Internasional...

Hukum adat dan kebudayaan menurut Pengacara Muda H.Saprudin,SH.MTJ.CPM Yang Karismatik

Indramayu, Jawa Barat | Deraphukum.click | Hukum yang tercermin dari kearifan lokal dapat dianggap sebagai bagian dari kedaulatan hukum nasional, tetapi tidak secara langsung...

Dedi Mulyadi: Dari Aktivis Muda Hingga Gubernur Jawa Barat

KARAWANG, | Deraphukum.click | Dedi Mulyadi adalah seorang politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 20 Februari 2025. citeturn0search16 Perjalanan...