Jakarta | DerapHukum.click | 30 Mei 2025, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menginisiasi langkah besar dalam pelestarian sejarah musik Tanah Air melalui program digitalisasi piringan hitam dan kaset lawas yang berasal dari rentang tahun 1910 hingga 1980-an. Program ini resmi diumumkan dalam gelaran budaya bertajuk Harmoni Zaman, sebagai bentuk penghormatan terhadap para musisi legendaris Indonesia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa digitalisasi ini tidak hanya bertujuan menyelamatkan artefak fisik musik masa lalu, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membentuk ensiklopedia musik nasional, menjaga hak kekayaan intelektual para pencipta lagu, serta mendorong sistem royalti yang adil bagi pelaku industri kreatif Indonesia.
> “Kita ingin melindungi warisan musik kita agar tidak hilang ditelan waktu. Yang tak kalah penting, memastikan para musisi mendapatkan haknya secara layak melalui sistem royalti yang tertata,” ujar Fadli.
Menggugah Semangat Zaman Lewat Musik
Acara Harmoni Zaman tidak hanya menjadikan digitalisasi musik sebagai tema utama, tetapi juga menghadirkan pertunjukan lagu-lagu legendaris era 1960-an hingga 1980-an. Pertunjukan ini menghadirkan kembali semangat kebersamaan yang pernah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa.
Melalui program ini, koleksi lagu dalam format analog seperti piringan hitam, kaset pita, dan reel-to-reel akan dikonversi ke format digital berkualitas tinggi. Selanjutnya, karya-karya tersebut akan diarsipkan, didokumentasikan, dan dibuka aksesnya secara edukatif dan legal kepada publik.
Menuju Ekosistem Musik yang Berkelanjutan
Inisiatif ini juga bertujuan menciptakan ekosistem musik yang sehat dan inklusif. Kementerian berharap dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pelestarian budaya, sekaligus membuka ruang ekonomi bagi para musisi veteran melalui distribusi digital yang aman dan tertata.
Kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan, pegiat arsip, akademisi, dan komunitas musik menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan pusat data musik Indonesia yang kredibel dan inspiratif bagi generasi mendatang.(Hilman F)