KISAH SEDIH | Deraphukum.click | Waktu tak bisa diputar kembali, dan penyesalan sering kali datang ketika semuanya sudah terlambat. Inilah kisah pilu Rizky Subrata, seorang pria yang dulu bekerja sebagai pekerja renovasi kapal laut di Galangan 1 dan 2, Pelabuhan Tanjung Priok. Di tempat itulah ia bertemu dengan seorang wanita bernama Vita Vidiah, sosok yang kemudian menjadi istrinya pada tahun 2014.
Mereka menikah di Pekalongan, Jawa Tengah, dengan harapan membangun rumah tangga yang bahagia. Tuhan kemudian memberi mereka anugerah terindah—seorang anak perempuan bernama Azhrina Amelia Subrata Disastra. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.
Ketika istrinya mengandung anak mereka, tepat di usia kehamilan sembilan bulan, Rizky justru memilih jalan yang tak seharusnya ia tempuh. Ia pergi meninggalkan istrinya, tak peduli dengan perasaan dan pengorbanannya. Padahal, saat itu yang paling diinginkan Vita hanyalah kehadiran suaminya di sisinya. Namun, Rizky lebih memilih mengejar kesenangan sesaat, menikah dengan wanita lain tanpa memikirkan luka yang ia tinggalkan.
Bayangkan bagaimana perasaan Vita saat itu—menanggung sakitnya melahirkan tanpa didampingi suami yang seharusnya menjadi sandaran. Hati yang hancur membuatnya mengambil keputusan untuk kembali ke kampung halamannya di Kligo, Pekalongan, Jawa Tengah. Sejak saat itu, kehidupan berubah drastis.
Kini, bertahun-tahun telah berlalu, tetapi luka yang diciptakan oleh masa lalu masih terus menghantui Rizky. Ia belum bisa bertemu dengan anaknya sendiri, Azhrina. Penyesalan yang datang begitu dalam, menghancurkan hatinya setiap kali ia mengingat dosa yang pernah diperbuat.
Namun, hidup adalah perjalanan, dan selama masih ada waktu, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Rizky mungkin tak bisa menghapus masa lalu, tetapi ia masih bisa berusaha untuk mendapatkan maaf dan kembali mendekatkan diri kepada putrinya.
Karena bagaimanapun juga, seorang anak berhak mengenal dan merasakan kasih sayang ayahnya—seberapapun terlambatnya.
Semoga suatu hari nanti, pintu pertemuan itu terbuka, dan luka yang telah menganga bisa perlahan terobati
. (Red)