PURWAKARTA | Deraphukum.clik | Pemerintah Indonesia merencanakan percepatan pemanfaatan energi Nuklir di Indonesia Mulai tahun 2030.
Dewan Energi Nasional(DEN) mencatat terdapat 29 lokasi yang berpotensial untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir(PLTN) tersebut.
Menteri Energi dan Sumber daya mineral(ESDEM)Bahlil Lahadalia belum lama ini mengungkapkan,bahwa berkenaan dengan Nuklir,ini adalah langkah terobosan yang harus Kita Ambil.di DEN hal ini telah kita bahas secara serius, target nya nanti di tahun 2030 sudah bisa di jalankan,kata nya seperti di kutip kamis 02-januari-2025.
Sebelum nya’dalam lawatan ke beberapa negara bulan November tahun lalu, presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen nya menjadi kan nuklir sebagai bagian dari diversifikasi sumber energi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan energi nasional di masa yang Akan datang.
Keseriusan pemanfaatan nuklir ini ditunjukkan pemerintah dengan menyelesaikan penyusunan rencana dalam peraturan presiden (R-perpres) tentang komite pelaksana program energi nuklir(KP2EN).
Pembentukan komite pelaksana program energi nuklir telah kami susun dalam draf Sosialiasi terkait diskusi terkait pembangunan
Pembangkit listrik tenaga nuklir(PLTN) juga telah dilakukan sebagian dari transisi energi menuju NET ZERO emission(NZE) ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, pemanfaatan nuklir tidak hanya bertujuan untuk memperluas bauran energi terbarukan, tetapi juga untuk menurunkan biaya pokok penyediaan listrik (BPP). langkah ini di nilai mampu memberikan solusi atas tantangan energi di masa yang akan datang.
Anggota DEN,Agus puji Prasetyono mengaku bahwa pihak nya telah memetakan sejumlah wilayah berpotensi untuk pembangunan PLTN.setidak nya ada 29 lokasi yang memiliki potensial dari Sumatra sampai Papua untuk di bangun PLTN.
Kita telah melakukan study terhadap wilayah yang dimaksud di 29 wilayah tersebut untuk di bangun energi nuklir.yang semuanya itu nanti total nya adalah 45-54 gigawatt.itu pada daya daya tertentu yang umumnya di luar Jawa untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia tengah dan Indonesia timur.ujar nya dalam acara anugerah DEN kepada wartawan Jum’at 27-12-desember 2024.
Meski demikian,kata Agus terdapat tiga hal yang harus di penuhi Indonesia dalam membangun Mulai dari aspek pembentukan Badan pelaksana program energi nuklir atau nucliear energy program implemantion organization(NEPIO),stakeholder involvement,serta national position.ketiga hal tersebut di persyaratan oleh international atomic energy agency(IAEA).atau lembaga dunia yang fokus pada pembangunan PLTN.
Berdasarkan bahan yang telah di paparkan oleh DEN 29 lokasi di wilayah Indonesia untuk pembangunan PLTN:
1.Pangkalan susu-sumatera Utara.
2.Tanjung balai -sumatera Utara.
3.Batam-kepri
4.Bintan-kepri
5.Bangka barat-kepulauan Bangka Belitung.
6.Bangka tengah-kepulauan Bangka Belitung.
7.Bangka Selatan -kepulauan Bangka Belitung.
8.Bojanegara-Banten.
9.Muria-jawa tengah.
10.Gerokgak-Bali.
11.Sambas-kalimantan barat. Bu
12.Pulau semesa- Kalimantan Barat.
13.Pantai gosong-Kalimantan barat.
14.Muara pawan-Kalimantan barat.
15.pangalan timur-kalimantan Barat.
16.Keramat jaya-Kalimantan barat.
17.kendawangan-kalimantan barat.
18.Air hitam-kalimantan barat.
19.kualajelai-Kalimantan barat
20.Sangatta-Kalimantan timur.
21.Samboja-Kalimantan timur.
22.Babulu laut-kalimantan timur.
23.Morowali-Sulawesi tengah.
24.Muna-Sulawesi tenggara.
25.Toari-Sulawesi tenggara.
26.Tanjung kobul-Maluku.
27.Teluk Bintuni-Papua Barat.
28.Timika-Papua tengah.
29.Marauke-Papua selatan.
(Kabiro-Red).