BATAM | Deraphukum.click | Gedung Golden Prawn menjadi saksi sejarah yang luar biasa bagi masyarakat Sulawesi Selatan di Kota Batam. Acara pelantikan dan pengukuhan Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam untuk masa bakti 2024-2029 berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Mengusung tema “Kokohkan Persatuan dan Junjung Tinggi Persaudaraan dengan Memegang Teguh Falsafah,” acara ini menegaskan komitmen kuat untuk mempererat solidaritas di antara masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan.
Andi Tajuddin Pimpin KKSS Kota Batam
Pada kesempatan istimewa ini, Andi Tajuddin resmi dilantik sebagai Ketua BPD KKSS Kota Batam periode 2024-2029. Dengan kepemimpinan yang penuh semangat dan visi yang jelas, Andi Tajuddin berkomitmen untuk membawa organisasi ini menuju kemajuan yang inklusif, progresif, dan semakin dekat dengan seluruh anggotanya. Dalam sambutannya, beliau berharap KKSS Kota Batam tetap menjadi wadah yang mempersatukan masyarakat Sulawesi Selatan, menjaga dan melestarikan budaya, serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Kota Batam.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur kita, seperti yang tertuang dalam falsafah hidup ‘Rekka Sipatokkong, Mali Siparappe, Malilu Sipakainge.’ Dengan persatuan dan kerja sama, saya percaya KKSS Kota Batam akan semakin solid dan memberikan makna bagi seluruh anggotanya,” ujarnya.
Kebersamaan yang Tumbuh dalam Pelantikan
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh masyarakat, pengurus BPC KKSS se-Kota Batam, serta tamu undangan dari berbagai lapisan. Kehadiran mereka tak hanya menunjukkan rasa bangga terhadap budaya Sulawesi Selatan, tetapi juga mengilustrasikan kuatnya persatuan antar perantau.
Salah satu momen yang penuh makna adalah pengucapan sumpah jabatan oleh pengurus BPD KKSS yang baru. Dengan khidmat, mereka berjanji untuk menjalankan amanah, menjaga marwah organisasi, serta membangun kebersamaan di tengah keberagaman.
Pesona Budaya Sulawesi Selatan dalam Penampilan Seni
Acara ini semakin spesial berkat penampilan seni budaya khas Sulawesi Selatan yang dibawakan oleh Grup Seni KAWALI. Tarian tradisional yang menggambarkan keberanian dan keharmonisan, ditambah dengan iringan musik tradisional, membawa suasana kampung halaman bagi para hadirin di tengah kemegahan Golden Prawn.
Tak ketinggalan, prosesi adat yang penuh makna semakin menegaskan identitas budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Para peserta prosesi mengenakan pakaian adat yang megah, berjalan bersama membawa simbol-simbol kebesaran budaya, yang menambah kemeriahan acara.
Pengelolaan Acara yang Cermat dan Dinamis
Panitia acara memperlihatkan dedikasi tinggi dalam memastikan kelancaran seluruh rangkaian kegiatan. Walaupun ada sedikit kendala terkait penempatan kursi VIP, panitia dengan sigap menyelesaikan masalah tersebut, memastikan kenyamanan tamu dan pengurus BPC KKSS se-Kota Batam dengan tempat duduk yang strategis. Penyediaan air minum untuk para tamu undangan di barisan belakang menjadi contoh nyata kepedulian panitia terhadap kenyamanan hadirin.
Makna Pelantikan untuk Masyarakat Sulawesi Selatan di Perantauan
Pelantikan pengurus BPD KKSS Kota Batam 2024-2029 bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat ikatan persatuan dan kebersamaan di antara masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan. KKSS tetap menjadi penghubung yang kuat antara masyarakat Sulawesi Selatan di tanah rantau dengan akar budaya leluhur mereka.
Acara ini juga mengingatkan bahwa meskipun terpisah jarak dengan kampung halaman, menjaga dan mewariskan budaya tetap menjadi kewajiban. Kehadiran generasi muda dalam acara ini memberikan harapan bahwa semangat kebersamaan dan pelestarian budaya akan terus hidup di masa depan.
Harapan ke Depan
Dengan dilantiknya pengurus baru yang dipimpin oleh Andi Tajuddin, diharapkan KKSS Kota Batam semakin solid dan menjadi wadah yang mampu menyatukan masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan. Kegiatan pelestarian budaya, seperti penampilan seni KAWALI, juga diharapkan dapat terus dipertahankan dan dikembangkan, memperkenalkan kekayaan budaya Sulawesi Selatan kepada masyarakat luas.
Semoga semangat “Rekka Sipatokkong, Mali Siparappe, Malilu Sipakainge” yang dijunjung oleh KKSS Kota Batam dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Sulawesi Selatan di berbagai wilayah lainnya, sehingga persatuan dan kebersamaan tetap terjaga dalam setiap langkah kehidupan.(Nursalim Turatea).