JAKARTA | Deraphukum click | Kepala Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Muzofar Surya Alam, menyebutkan, tindak kriminal penjambretan di Terminal Tanjung Priok biasanya meningkat menjelang hari besar, seperti Idul Fitri, Natal, dan sebagainya.
Pasalnya, menjelang hari-hari tersebut, terjadi peningkatan massa di wilayah terminal.Kadang musiman, terutama saat event-event hari besar, nah itu mereka mulai marak penjambretan,” ujar Muzofar saat diwawancarai Selasa (23/7/2024).
Menurut Muzofar, aksi penjambretan di Terminal Tanjung Priok kebanyakan dilakukan pelaku menggunakan sepeda motor.Pihak pengelola pun mengaku sudah berupaya meminimalisasi tindak kejahatan di Terminal Tanjung Priok dengan berkoordinasi bersama kepolisian setempat.
Selain itu, tersedia pula pos polisi di area terminal sehingga para penumpang yang menjadi korban kejahatan bisa langsung melapor. “Langsung lapor ke pos polisi saja di terminal,” ucap dia.
Kendati aksi penjambretan diakui masih terjadi, Muzofar mengeklaim, tindak penodongan di wilayah Terminal Tanjung Priok sudah minim.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penumpang angkutan JakLingko mengaku khawatir ketika mengantre untuk menunggu armada di Terminal Tanjung Priok. Pasalnya, kawasan tersebut rawan jambret.
Ya, cemas banget apa lagi daerah Priok termasuk rawan banget aksi kejahatan, banyak jambret di sini,” ucap Fitri (28) penumpang JakLingko malam.
Area mengantre JakLingko di Terminal Tanjung Priok berada di bagian pojok dan minim penerangan.
Selain itu, area mengantre ini juga hanya beratapkan langit. Tak ada tempat duduk untuk para penumpang JakLingko menunggu.
Oleh karenanya, para penumpang harus waspada menjaga barang bawaan masing-masing agar tidak menjadi sasaran para penjahat. “Ini makanya tas saya di kedepannya mulu, saya peluk,” terang Fitri. ( Yanti/Ronald)