Bandung, Jawa Barat | DerapHukum.click | Semangat Dharma, Bijaksana, Ksatria yang diemban Akademi Kepolisian (Akpol) tidak hanya tercermin di medan pengabdian, tetapi juga di kancah ilmiah.
Lima Taruna/Taruni Akpol menunjukkan kepedulian mendalam terhadap masa depan bangsa melalui penelitian esai inspiratif berjudul “Membangun Generasi Tangguh Melalui Pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics)”.
Inisiatif ini membuktikan bahwa calon perwira Polri merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional yang siap menghadapi tantangan abad ke-21.
Tim peneliti yang mewakili berbagai daerah di Indonesia terdiri dari:
- Alifia Zahra Putri Ariesti (Jakarta, 21 tahun)
- Bagas Satya Rama Pribadi (Jawa Barat, 20 tahun)
- Raja Aufa Mahasin (Kalimantan Tengah, 20 tahun)
- Raja Luat Simanjuntak (Sumatera Selatan, 21 tahun)
- Sefrio Farhan Fadhillah (Yogyakarta, 21 tahun)
Mereka menegaskan bahwa pendidikan merupakan pilar utama pembangunan SDM berkualitas. Pendekatan STEM dinilai sebagai jawaban paling relevan untuk menghadapi perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Penelitian berbasis studi literatur ini secara jelas menggambarkan peran penting pendidikan STEM dalam membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, serta literasi digital. Keterampilan tersebut menjadi fondasi untuk membentuk karakter tangguh dan adaptif terhadap perubahan global, mulai dari isu perubahan iklim hingga krisis kesehatan.
Namun demikian, para Taruna/Taruni ini juga menyoroti sejumlah tantangan implementasi pendidikan STEM di Indonesia, antara lain keterbatasan kompetensi guru dalam mengajarkan konsep integratif, minimnya fasilitas laboratorium dan perangkat teknologi, hingga kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Rendahnya minat siswa terhadap bidang STEM dan kurangnya integrasi nilai karakter dalam pembelajaran turut menjadi hambatan signifikan.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H. menjelaskan bahwa penguatan pendidikan STEM memiliki dampak luas bagi pembangunan sosial dan ekonomi bangsa.
> “STEM membentuk pola pikir ilmiah, kritis, dan rasional agar masyarakat mampu memilah informasi di tengah derasnya disinformasi digital. Di sisi lain, investasi pada STEM berkontribusi langsung terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja dan mendorong transformasi menuju knowledge-based economy,” ungkap Kombes Hendra, Kamis (16/10/2025).
Taruna Akpol juga menyoroti keberhasilan penerapan Project-Based Learning (PjBL) berbasis mitigasi bencana gempa bumi di salah satu sekolah, yang meningkatkan pemahaman sains sekaligus menumbuhkan kolaborasi dan kreativitas siswa. Pendekatan STEAM (menambahkan unsur Arts) berbasis nilai-nilai lokal dan keislaman juga terbukti efektif dalam membentuk karakter religius serta tanggung jawab sosial peserta didik.
Sebagai solusi strategis, tim peneliti merekomendasikan penguatan kapasitas guru melalui pelatihan rutin yang menitikberatkan pada integrasi lintas disiplin dan pemanfaatan teknologi digital. Pemerataan fasilitas dan sumber belajar berbasis teknologi, menurut mereka, perlu diwujudkan melalui kerja sama pemerintah, universitas, dan sektor swasta dalam penyediaan laboratorium STEM serta akses internet di seluruh sekolah.
Selain itu, tim juga menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual berbasis proyek yang mengangkat isu-isu lokal seperti pengelolaan sampah dan energi alternatif. Penguatan karakter serta mindset technopreneurship sejak dini juga dianggap penting untuk menumbuhkan jiwa inovatif dan kemandirian ekonomi generasi muda.
Kolaborasi multipihak dinilai menjadi kunci keberhasilan jangka panjang. Dunia industri dapat berperan aktif melalui program mentoring, magang, dan kompetisi inovasi berbasis STEM, sehingga siswa memperoleh gambaran nyata penerapan ilmu di dunia kerja.
Sebagai penutup, para Taruna/Taruni Akpol merekomendasikan perumusan kebijakan nasional berupa roadmap Pendidikan STEM jangka panjang dengan target capaian terukur, sistem evaluasi, dan insentif berkelanjutan.
Disimpulkan bahwa pendidikan STEM adalah fondasi penting bagi terbentuknya generasi yang resilien, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global. Bila dijalankan secara sistematis dan inklusif, strategi ini akan melahirkan generasi pemimpin inovasi yang memajukan Indonesia di era global.
Dikeluarkan oleh Bid Humas Polda Jabar.
(D. Fer – Kaperwil)

