Brebes, Jawa Tengah | DerapHukum.click | Setelah tiga tahun menempuh pendidikan, sebanyak 403 siswa kelas XII SMK Ma’arif NU Paguyangan, Kabupaten Brebes, resmi dilepas dalam sebuah prosesi penuh haru pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Acara pelepasan yang digelar di hanggar sekolah tersebut menjadi penanda akhir masa studi sekaligus awal langkah baru menuju masa depan para siswa.
Prosesi ditandai dengan pemakaian samir wisuda oleh Kepala Sekolah, para Kepala Program Keahlian, serta para Wali Kelas. Suasana haru menyelimuti momen ketika siswa-siswi satu per satu menerima peneguhan simbolis tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi, sekolah juga memberikan penghargaan kepada para siswa berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik, sebagai wujud penghormatan atas dedikasi dan pencapaian mereka selama di bangku pendidikan.
Kepala SMK Ma’arif NU Paguyangan, Mardiyanto, S.Ag., M.M., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para orang tua dan wali murid atas kepercayaannya selama ini.
> “Kami sangat berterima kasih kepada para orang tua yang telah menitipkan putra-putrinya kepada kami selama tiga tahun. Segala bentuk teguran dan disiplin selama proses belajar semata-mata demi membentuk karakter yang tangguh dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada para lulusan agar terus belajar dan mengembangkan potensi diri. Menurutnya, tantangan masa depan tidak cukup dijawab dengan keahlian teknis (hard skill), tetapi juga membutuhkan kemampuan interpersonal dan karakter kuat (soft skill).
> “Jagalah nama baik almamater di mana pun kalian berada. Bawalah nilai-nilai dan pesan kebaikan yang telah diajarkan para guru sebagai bekal hidup di masyarakat,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ketua Pengurus SMK Ma’arif NU Paguyangan, Drs. H. Khambali Kurdi, M.H., menyampaikan apresiasi atas kelulusan seluruh siswa angkatan 2025. Ia berharap ilmu yang diperoleh bisa menjadi bekal dalam melanjutkan pendidikan, memasuki dunia kerja, atau merintis usaha.
> “Kami bangga dan berterima kasih kepada seluruh civitas akademika atas dedikasi serta kerja kerasnya dalam membimbing siswa hingga sampai di titik ini. Ini bukan akhir, melainkan langkah awal menuju masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, seperti pencak silat dan tarian tradisional dari berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen sekolah dalam melestarikan budaya lokal sekaligus memperkuat identitas bangsa di tengah tantangan globalisasi.(Wawan AK)