PEKALONGAN | Deraphukum. click | 19 Maret 2025, Pemerintah Kabupaten Pekalongan menggelar acara peringatan Nuzulul Quran di halaman Masjid Al Muhtarom, Alun-alun Kajen. Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Pekalongan, H. Sukirman, dan dihadiri pula oleh sejumlah tokoh agama serta pejabat daerah yang ikut memeriahkan acara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Sukirman memberikan sambutannya sebagai perwakilan dari Bupati Pekalongan yang berhalangan hadir karena ada agenda kenegaraan penting di Yogyakarta dan Semarang. Sukirman menjelaskan bahwa peringatan Nuzulul Quran ini memiliki makna penting sebagai wujud komitmen dari pemerintah kabupaten dalam usahanya untuk mencapai keselarasan antara pembangunan fisik dengan pembangunan mental spiritual.
“Saya menyampaikan salam dari Ibu Bupati yang tidak bisa hadir hari ini karena ada agenda kenegaraan yang harus dijalankan di Yogyakarta dan Semarang. Peringatan Nuzulul Quran ini adalah bagian dari komitmen kami dalam memulai pembangunan di periode kedua, di mana kami berusaha untuk tidak hanya melanjutkan pembangunan fisik yang sebelumnya telah dilakukan, tetapi juga menegaskan pentingnya keseimbangan antara pembangunan fisik dengan pembangunan mental spiritual,” ujar Sukirman dengan tegas.
Dalam konteks pembangunan sebuah daerah, tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan fisik memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, keberlangsungan sebuah masyarakat yang berkualitas juga memerlukan pembangunan mental spiritual yang kuat. Keseimbangan antara kedua aspek ini menjadi kunci utama dalam menciptakan suatu masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan, di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru, memahami betul akan pentingnya keseimbangan tersebut. Pembangunan fisik yang terwujud dalam bentuk infrastruktur, layanan publik, dan pengembangan ekonomi memang penting, namun tanpa disertai dengan pembinaan spiritual dan nilai-nilai keagamaan yang kuat, pembangunan tersebut tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
Dalam konteks peringatan Nuzulul Quran ini, pemerintah kabupaten menegaskan komitmennya untuk tidak hanya fokus pada pembangunan materiil, tetapi juga pada pembangunan nilai-nilai spiritual yang menjadi pondasi utama dalam pembangunan masyarakat yang berkeadilan dan berdaya saing. Dengan memperhatikan aspek keseimbangan ini, diharapkan daerah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melakukan pembangunan yang holistik dan berkelanjutan.
Pembangunan mental spiritual juga memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan masyarakat yang memiliki ketahanan dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan. Nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan secara kuat akan menjadi pilar utama dalam membentuk karakter dan moralitas masyarakat, sehingga akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan.
Selain itu, keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental spiritual juga akan menghasilkan masyarakat yang lebih peduli dan empati terhadap sesama. Dengan memiliki kesadaran spiritual yang kuat, masyarakat akan lebih memperhatikan nilai-nilai sosial dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis dan solid antar warga.
Dalam upaya untuk meningkatkan pembangunan mental spiritual di Kabupaten Pekalongan, pemerintah daerah telah menetapkan sejumlah program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan keagamaan masyarakat. Salah satunya adalah melalui pengembangan program-program literasi agama dan pemberian pembinaan spiritual kepada masyarakat, khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa.
Dengan adanya program-program tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami serta mengamalkan ajaran agama dengan benar dan penuh penghayatan. Hal ini akan membentuk masyarakat yang memiliki karakter dan moralitas yang kuat, sehingga mampu menjadikan Kabupaten Pekalongan sebagai daerah yang harmonis dan damai serta mampu bersaing dalam era globalisasi.
Selain itu, pemerintah daerah juga gencar dalam mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk memperkuat akar spiritual masyarakat. Dukungan ini mencakup berbagai kegiatan seperti kajian agama, pengajian, pelatihan keagamaan, serta pembinaan akhlak yang dilakukan secara berkelanjutan. Melalui upaya-upaya ini, diharapkan masyarakat dapat semakin mantap dalam memegang nilai-nilai keagamaan sebagai pedoman hidup mereka.
Kaperwil Jateng :
(ARIYANTO)