KARAWANG | Deraphukum.click | Tiga organisasi yang terdiri dari KMG, JMM dan salah satunya adalah organisasi wartawan, yakni IWO Indonesia mendesak Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi memberikan penjelasan kepada publik terkait adanya dugaan anggaran kemitraan media yang dibayarkan hanya untuk memback up pemberitaan miring atau pemberitaan yang jelek di dinas tersebut.
Sebagaimana dilansir dari pemberitaan media online, etikanews.com. Dimana Disnakertrans merogoh kocek APBD Karawang dengan dalih Kemitraan Media yang diduga hanya untuk dibayarkan kepada salah satu media sebesar Rp 25 juta sampai Memorandum of Understanding (MoU).
” Kami Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia meminta Kadisnaker memberikan penjelasan, karena media di Kabupaten Karawang tidak hanya satu,”kata Ketua IWO Indonesia DPD Karawang, Syuhada Wisastra melalui Wakil Sekretaris, Yayang Indra Nillan.
“Kalau anggaran kemitraan media itu dianggarkan untuk kemitraan dengan media, berarti jelas bahwa disana yang bisa bermitra dengan Disnaker bukan hanya satu media. Namun banyak media yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Disnaker yang bisa bermitra. Terlebih lagi ini jika benar untuk memback up berita miring, sungguh sangat disayangkan,” tandasnya lagi.
Yayang juga meminta Disnaker tidak pilih-pilih media. Karena semua media sama saja, tergantung bagaimana Disnaker mengarahkan.
“Untuk menyaring, buat ketentuan atau syarat kemitraan dengan media. Kalau butuh back-up tinggal diarahkan, semacam Pokja-lah. Jangan tebang pilih seperti itu dan langsung menilai jika awak media lainnya tidak bisa.memback-up,” tegasnya.
Senada, Jaringan Masyarakat Madani (JMM), Yana Mulyana juga mendesak agar Kadisnaker bisa mempertanggungjawabkan anggaran yang dipergunakannya. Karena dirinya yakin anggaran yang digunakan Disnaker tidak ada peruntukannya untuk memback-up berita jelek/ miring.
“Kami minta Kadisnaker jelaskan. Apalagi Disnaker seolah mengancam jika media tidak melakukan pemback-up-an berita-berita jelek tentang Disnaker maka tidak dapat kemitraan. Inikan lucu, coba ibu Kadis kami mohon penjelasannya?,” tegas Yana.
“Kami akan surati juga Bupati Karawang, karena hal ini tentu akan membawa preseden buruk untuk pemerintah daerah dengan insan pers,” ucapnya lagi.
Ditempat yang sama, Ketua Karawang Monitoring Group (KMG) Imron Rosadi mendesak hal serupa.
“Kadisnaker harus bertanggungjawab. Karena pernyataan yang diberikan begitu tendensius dan seolah menyudutkan awak media yang tidak memback-up berita miring mereka,” sesalnya.
Menurut Imron, anggaran hampir limapuluh juta rupiah tersebut, bukan berasal dari kantong Kadisnaker sendiri, tapi dari uang negara, uang rakyar. Masa hanya karena butuh back-up kemudian kerjasama hanya untuk satu media saja. Apalagi tujuannya hanya untuk menutupi pemberitaan negatif Disnaker Karawang.
“Masa duit negara pakai back-up pemberitaan miring. Kalau berkinerja baik kenapa mesti risih dan meminta back-up kepada media,’ sindirnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Disinggung terkait anggaran kemitraan media, Bendahara Disnaker Karawang berinisial RN mengatakan, jika Disnaker Karawang disediakan anggaran sebesar Rp 49.880.000.
“Terus tiba tiba karena yang kalian posting atau berita berita doang, tetapi kalau ada berita jelek tentang Disnaker Karawang kalian tidak memback up kan..Kalian tidak push lagi dengan berita lain kan, tidak menutup berita jelek Disnaker Karawang lah. Akhirnya datanglah salah satu media, kita bikin MoU. Setahun itu Rp 25 juta untuk mem back up berita jelek Disnaker,” kata RN lagi.
Lanjut RN mengatakan, pokoknya kalau ada berita jelek dia (salah satu media) langsung push pemberitaan kerahkan admin buat nolong Disnaker.
“Akhirnya kami MoU dengan dia (salah satu media) setahun Rp 25 juta. Sebenarnya kita ada uang itu buat bayar ke salah satu media sebulan itu Rp 2.500.000,” katanya lagi.
RN menambahkan, kalau media tidak memback up pemberitaan, media tidak dapat anggaran kemitraan seperti media ini . Soalnya MoU nya resmi, kalau wartawan yang biasa datang kesini kan kadang tidak ada link pemberitaannya.
“Pokoknya untuk memback up pemberitaan Disnaker Karawang oleh media ini. Itupun datangnya bulan Maret. Makanya wartawan dari Juni ke Oktober wartawan makin menumpuk,” Pungkasnya. (Red)